Yogyakarta, disinfecting2u.com – Pertumbuhan ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada triwulan III tahun 2024 atau year on year (y-on-y) tumbuh sebesar 5,05 persen. Pertumbuhan ini disebut-sebut tertinggi di Pulau Jawa.
“Kinerja (pertumbuhan ekonomi) sebesar 5,05 persen cukup menggembirakan. Karena posisinya, diantara provinsi di Pulau Jawa, pertumbuhan ekonomi DIY merupakan yang terbesar,” kata Kepala BPS DIY Herum Fajarwati dalam rilisnya Selasa (5/11). /2024).
Berdasarkan data pertumbuhan ekonomi yang dirilis BPS DIY, Provinsi Jawa Tengah, Banten, dan DKI Jakarta tumbuh sebesar 4,93 persen. Lalu, Jawa Timur dan Jawa Barat tumbuh 4,91 persen.
Herum mengatakan, hampir seluruh bidang usaha di DIY tumbuh positif pada triwulan III 2024, kecuali bidang penyediaan air bersih.
Sektor unggulannya adalah industri pengolahan, pertanian, penyediaan akomodasi dan makan minum, konstruksi serta informasi dan komunikasi yang mampu menyumbang lebih dari separuh perekonomian DIY yaitu sebesar 51,73 persen.
Sementara itu, pasokan listrik dan gas merupakan bidang usaha yang mengalami pertumbuhan paling tinggi. Setelah itu penambangan, penggalian dan konstruksi.
Pada triwulan III tahun 2024 (yo-y), konstruksi menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 0,91 persen. Hal ini didorong oleh terus dikembangkannya berbagai Proyek Strategis Nasional (NSP) di DIY.
“Dan (PSN) banyak yang digarap agar perekonomian di DIY bisa bergerak atau tumbuh,” kata Herum.
Berdasarkan kondisi perekonomian di DIY, seluruh kabupaten/kota mengalami pertumbuhan positif pada triwulan III tahun 2024 dengan pertumbuhan tertinggi terjadi di Kabupaten Gunungkidul. Pertumbuhan ekonomi didorong oleh panen padi dalam jumlah besar akibat perubahan awal musim tanam akibat El-Nino pada tahun 2023. Juga didorong oleh pertumbuhan sektor lain seperti pariwisata.
Sedangkan Kabupaten Sleman menjadi wilayah penyumbang perekonomian terbesar di DIY, disusul Kota Yogyakarta. (scp/buz)