Jakarta, tvonnews.com – Kepala Korps Kepolisian Nasional (Kacorlantas), Jenderal PBB, berpartisipasi dalam pertemuan koordinasi dan menandatangani dekrit bersama (SKB) mengenai peraturan lalu lintas dan menyeberang selama Natal dan Tahun Baru.
Pertemuan ini diadakan bersama dengan perwakilan Menteri Transportasi, Suntana dan CEO Land Transport, CEO Sea Transport Transport dan CEO Bin Marga di Kementerian Jakarta Tengah pada hari Jumat (6 6.6. 2012).
Bintang Jenderal Polisi “Dua Bintang” menyatakan bahwa masalah dalam kontrol transportasi pada liburan terus berkembang, meskipun kegiatan ini merupakan prosedur tahunan.
“Kami tidak harus ceroboh. Masalahnya terus berubah setiap tahun, dan kami berharap semua pihak benar -benar sepenuhnya di rumah, punggung dan pariwisata selama Natal dan Tahun Baru 2025, ”kata PBB.
PBB kemudian menunjukkan bahwa Kepolisian Nasional, bersama dengan lembaga -lembaga yang relevan, melakukan beberapa survei dan simulasi di beberapa sorotan yang menjadi peristiwa utama mobil seperti langkah -langkah, Ketapang dan Gilimanuk.
“Alhadululu, pelatihan polisi sangat tahan lama, dan sinergi, dan kerja sama antara semua pihak sudah mapan,” PBB menjelaskan.
Kemudian PBB menyebutkan beberapa masalah utama yang menyebabkan aliran rumah dan wisata, antara lain, jalan tol, pelabuhan melintasi dan jalan arteri.
“Dalam kasus jalan berbayar, kami telah menyiapkan rekayasa jalan, termasuk kontras dan manajemen istirahat, karena kapasitas rekreasi yang terbatas sering kali merupakan perlambatan,” jelas PBB.
Selain itu, PBB menekankan pentingnya mengendalikan persilangan. Ini tercermin dalam meter penutupan sementara dari cuaca.
“Kami akan membuat rencana untuk lebih memastikan acara yang cepat dan terpadu,” kata PBB.
Dalam hal ini, AAN menekankan pentingnya pengawasan kendaraan yang tidak memiliki tiket yang dapat menyebabkan kelebihan beban di pelabuhan.
“Kami meminta pemeriksaan ASDP di area rekreasi dan zona penyangga untuk memastikan bahwa tiket dengan tiket dapat dilanjutkan ke pelabuhan,” kata PBB.
Kemudian peningkatan jalur arteri juga disebabkan oleh sejumlah besar kendaraan, termasuk sepeda motor yang memilih perjalanan arteri untuk liburan Natal dan Tahun Baru.
“Kami akan terus bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengelola titik kelebihan beban dan mengurangi pasar bocor yang dapat mencegah lalu lintas yang lancar,” kata PBB.
PBB telah meminta semua pihak untuk memastikan kesiapan untuk menyelesaikan kemungkinan hambatan yang terjadi selama liburan.
“Sinergi dan kerja sama adalah kunci keberhasilan kami dalam melakukan operasi ini,” katanya. (ARS/MUU)