Jakarta, tvoews.com – Ketua Eksekutif B-Universe Engartiasto Lukita mengungkapkan pengalamannya menjabat Menteri Perdagangan 2016-2019 pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, dipercaya menyandang gelar Asisten Presiden merupakan suatu kehormatan yang luar biasa. “Di satu sisi kepercayaan Presiden merupakan anugerah yang luar biasa, namun di saat yang sama ada tanggung jawab dan kerja keras yang tidak kalah luar biasa,” kata Engar dalam acara harian BNI Investor Summit 2024 di JCC Senayan, Jakarta, Selasa. . (8/10/2024).
Namun di saat yang sama, tanggung jawab dan kerja keras juga tidak kalah pentingnya. Ia merasa harus berbuat lebih baik karena melihat kinerja Jokowi, apalagi menyangkut kepentingan orang banyak.
“Istirahatnya pun tidak ada. Kenapa? Karena pemimpinnya Jokowi yang bekerja 24 jam itu sangat detail dan menguasai permasalahan-permasalahan yang menyangkut hajat hidup orang banyak,” tuturnya.
Enggar kemudian menceritakan kenaikan harga bahan pokok saat datang ke kantor. Keadaan ini dinilai wajar karena sering terjadi kenaikan harga-harga bahan pokok. Padahal, lanjutnya, permasalahan ini menjadi beban masyarakat.
“Saat beliau menjabat sebagai Menteri Perdagangan, fluktuasi harga bahan pokok menjadi berita utama media sehari-hari. Apalagi menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Seringkali kenaikan harga dianggap wajar, padahal berdampak buruk bagi masyarakat dan mahal. “
Untuk mengatasinya, lanjut Engar, Jokowi segera menggelar rapat terbatas (ratas). Presiden memerintahkan agar harga bahan pokok dapat diakses di seluruh pelosok Indonesia dan ditekan dengan segala cara.
“Pada saat yang sama, Presiden memberi perintah untuk mengundangnya sendiri (ke Istana) atau memanggilnya, artinya komoditas primer terutama beras, daging, gula, minyak harus tersedia di seluruh pelosok negeri. dan harga juga akan turun,” kata Engar.
Kebijakan ini membuahkan hasil. Dia mengatakan, harga dan ketersediaan bahan pokok sudah terselesaikan selama tiga tahun berturut-turut.
“Harga dan ketersediaan bahan baku sudah pasti. Bukan karena Mendag, tapi karena ketegasan Presiden. Dia baru lega kalau masyarakat, terutama ibu-ibu, tersenyum bahagia” (nba)