Perjuangan Ojek Modifikasi Membawa Logistik Pilkada 2024 ke Wilayah Terpencil di Pesisir Barat Lampung

Pesisir Barat, disinfecting2u.com – Di tengah kesibukan persiapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, muncul kisah dramatis dari Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. Di wilayah ini, pendistribusian logistik pemilu ke desa-desa terpencil menghadapi medan yang berat dan menantang.

Salah satu solusi yang digunakan adalah perbaikan layanan ojek untuk menembus medan sulit, memastikan setiap warga negara dapat menggunakan hak pilihnya.

Jalan yang sulit dan medan yang berat menjadi tantangan utama dalam mendistribusikan logistik pemilu ke desa-desa terpencil di Kecamatan Bengkunat, Kabupaten Pesisir Barat. Empat desa terpencil – Way Haru, Way Tias, Siring Gading dan Bandar Dalam – menjadi fokus distribusi logistik pemilu kali ini. Jalan menuju desa-desa tersebut seringkali berbatu, berlumpur, serta harus melalui sungai dan pantai, sehingga kendaraan roda empat tidak dapat melewati kawasan ini.

Untuk itu, pejabat KPU Pesisir Barat dan KPU Provinsi Lampung harus memutar otak. Mereka akhirnya memutuskan untuk mengandalkan ojek yang dimodifikasi khusus.

Ojek perbaikan ini tidak hanya digunakan untuk melintasi jalan berbatu, tetapi juga melintasi muara sungai dengan sampan sederhana, serta melintasi pantai dengan ombak besar yang mengancam. Selain medan yang licin dan berbahaya, kondisi alam yang sulit diprediksi seperti gelombang besar saat air pasang juga menambah tantangan. Meski demikian, antusiasme tinggi para pejabat KPU dan para tukang ojek tetap tak tergoyahkan.

Mereka tahu bahwa setiap detiknya penting bagi logistik pemilu untuk mencapai tempat pemungutan suara (TPS) tepat waktu, sehingga masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya. Meski harus melintasi lumpur saat air pasang, ojek ini tetap menjadi pilihan utama.

Para pengemudi menerjang cuaca buruk dan medan yang berat untuk mengantarkan kotak suara, loket pemungutan suara, kantong plastik berisi alat tulis dan perlengkapan lainnya ke 11 TPS yang tersebar di empat wilayah.

Sebanyak 11 kotak suara Pilgub dan Bupati, 24 bilik suara serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk Pilkada 2024 harus terdistribusi tepat waktu. Para pengemudi ojek kelas atas ini bertugas mengangkut barang-barang berharga tersebut melalui rute yang sangat sulit. Dengan penuh semangat, mereka bekerja keras agar proses pemilu berjalan lancar dan setiap warga negara bisa memilih.

Antusiasme petugas KPU dan tukang ojek yang bertugas mendistribusikan logistik pemilu sungguh luar biasa. Meski menghadapi berbagai kendala, mereka tetap bertekad menyediakan logistik Pilkada hingga desa-desa terpencil di Kabupaten Pesisir Barat, sehingga proses demokrasi tetap berjalan di wilayah yang sangat miskin tersebut.

Hermansyah mengatakan: “Tantangan yang besar dalam penyediaan layanan logistik pemilu hingga ke daerah 3T (terjauh, terterpencil, terpencil). Kita telah merasakan langsung tantangan petugas penyelenggara pemilu dalam menyediakan layanan logistik pemilu untuk menjamin hak warga negara dalam menentukan pilihan” . Kepala Departemen Hukum dan Pengawasan KPU.

Sebelumnya, lanjut Hermansyah, ia hanya melihat di televisi dan media sosial perjuangan penyelenggara pemilu dalam menyediakan logistik untuk wilayah 3T. Setelah terpilih menjadi Komisioner KPU, ia ingin merasakan langsung perjuangan itu. 

“Saya sendiri pernah merasakan perjuangan dalam menyediakan layanan logistik ini,” jelasnya. Sangat sulit dijangkau. Sangat sulit dan sangat sulit dijangkau.” Sementara itu, Kapolres Pantai Barat AKBP Alsyahendra mengatakan, pengalokasian di kawasan 3T perlu mendapat perhatian khusus karena medan yang sulit dan jarak tempuh hingga enam jam.

Daerah 3T di Kecamatan Bengkunat meliputi Pekon Way Haru, Way Tias, Bandar Dalam dan Siring Gading, dengan total 11 Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Untuk menjamin keamanan, 24 personel polisi yang dipimpin Ipda Suhadi sebagai petugas pengendali dikerahkan untuk pengawalan dan logistik. Alhamdulillah masyarakat kami mampu mengendalikan logistik hingga sampai tujuan dengan selamat. Meski perjalanan penuh tantangan, namun tidak ada logistik yang terganggu, kata Kapolres.

Selama perjalanan, berbagai moda transportasi digunakan, mulai dari mobil L300 hingga ojek. Bahkan, untuk mencapai beberapa lokasi yang sulit dijangkau melalui jalan darat, petugas harus menggunakan rakit dengan bantuan masyarakat setempat untuk menyeberangi sungai.

Sheriff menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada masyarakat yang telah membantu terlaksananya pendistribusian logistik ini. “Kami berharap meski banyak kendala, pelaksanaan pemilu di daerah dapat berlangsung dengan aman, sejuk, damai, dan lancar,” imbuhnya.

Sebagai informasi, kawasan 3T tersebut meliputi: Pekon Way Haru: 3 TPS, Pekon Bandar Dalam: 4 TPS, Pekon Way Tias: 2 TPS dan Pekon Siring Gading: 2 TPS.

Seluruh logistik pilkada kini sudah diterima PPS masing-masing pekon dengan pengamanan ketat 24 jam dari personel Polres Pesisir Barat. (puj/nof)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top