disinfecting2u.com – Marissa Haque, aktris, politikus dan akademisi, dikenal sebagai sosok yang kerap berbicara terbuka soal isu pendidikan dan agama.
Sebagai seorang publik figur, Marissa Haque kerap menjadi sorotan karena pendapatnya yang kontroversial, terutama di bidang politik.
Namun, dari segala kritik yang kerap menghampirinya, Marissa Haque ternyata memiliki karier inspiratif penuh prestasi.
Lahir di Balikpapan pada 15 Oktober 1962, Marissa Haque mengawali kiprahnya di dunia hiburan pada tahun 1980 dengan berakting di film Kembang Seseason.
Nama Marissa Haque semakin populer saat berperan dalam Live Landas For Lovers (1984) yang mengantarkannya meraih Piala Citra untuk Aktris Pendukung Terbaik di Festival Film Indonesia.
Prestasi tersebut mengukuhkan statusnya sebagai aktor berbakat di industri film Indonesia.
Selain film tersebut, perannya dalam Biarkan Bulan (1986) juga membuatnya meraih nominasi Piala Citra, yang menunjukkan bakatnya sebagai aktris yang tak terbantahkan.
Namun tak hanya berhenti di dunia hiburan, Marissa Haque juga mendirikan dunia politik dan pendidikan.
Pada tahun 2004, ia bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan terpilih menjadi anggota DPR mewakili Jawa Barat II.
Meski karir politiknya di PDIP tidak bertahan lama, Marissa Haque tetap menunjukkan komitmen politiknya dengan bergabung di PPP (Partai Persatuan Pembangunan) pada tahun 2007 dan Partai Amanat Nasional (PAN) pada tahun 2012.
Bagi banyak orang, Marissa Haque adalah sosok yang memperjuangkan nilai-nilai pendidikan tanpa kenal lelah.
Beliau menyelesaikan studinya di beberapa institusi terkemuka di Indonesia, dimulai dari Universitas Trisakti, dan memperoleh gelar PhD dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 2012.
Sebagai seorang akademisi, Marissa banyak berkontribusi melalui pengajaran dan penelitian dimana ia menjadi pengajar di beberapa universitas bergengsi seperti Universitas Indonesia dan Sekolah Perbankan Indonesia.
Meskipun Marissa Haque dikenal karena kepribadiannya yang kuat, ia tidak kebal terhadap kritik publik, terutama ketika menyangkut pandangannya yang blak-blakan mengenai agama dan pendidikan.
Meski mendapat banyak kritik, dedikasinya terhadap dunia pendidikan, politik, dan hiburan patut menjadi teladan bagi banyak orang.
Unggahan terakhirnya di Instagram Story menjelang kematiannya pada 2 Oktober 2024 menjadi bukti Marissa penuh rasa syukur.
Ia menuliskan surat ucapan terima kasih kepada sahabatnya Yulianda Purbasari Lukmani yang menjadi kenangan berharga bagi para penggemarnya.
Dalam postingannya tersebut, Marissa menyoroti undangan yang diterimanya dan suaminya Ikang Fawzi dari Kedutaan Besar Republik Uzbekistan di Indonesia.
Hal ini menunjukkan Marissa Haque masih aktif dan antusias menjalin kerja sama bisnis internasional sebelum hengkang.
Terima kasih banyak atas informasi yang diberikan Yuli @ridatourku @yuliandaalukman tercinta, tulisnya di Instagram Story-nya.
Kabar kematiannya yang mendadak mengejutkan banyak orang, apalagi ia baru saja mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian terbarunya.
Ikang Fawzi, sang suami, juga merupakan sosok yang selalu mendukung karir Marissa Haque di dunia hiburan, politik, dan akademisi.
Meninggalnya Marissa meninggalkan kesedihan yang mendalam, tidak hanya bagi keluarga dan kerabatnya, namun juga masyarakat Indonesia yang kehilangan sosok inspiratif yang selalu vokal dan berani mengungkapkan apa yang diyakininya. . Terlepas dari segala kontroversi yang melingkupinya, satu hal yang pasti Marissa Haque merupakan sosok yang tak hanya menorehkan prestasi di dunia hiburan dan politik, namun juga berjasa besar di dunia pendidikan.
Keberaniannya berbicara terbuka kerap menjadi pusat perhatian, namun karena itu ia juga dikenang sebagai sosok yang autentik.
Marissa Haque meninggalkan warisan berharga yang masih melekat dalam ingatan masyarakat, terutama mereka yang terinspirasi oleh keberaniannya dalam hidup dan berkarir.
(kata benda)