Jakarta, disinfecting2u.com– Penggunaan kata Sayyidina saat salat Nabi merupakan hal yang lumrah dan terdengar. Ternyata hal ini memicu perdebatan, dan ada yang mengatakan hal ini tidak boleh digunakan.
Menurut Syekh Ali Jaber, banyak amalan baik dalam Islam yang dapat meningkatkan ketaqwaan umat Islam kepada Allah SWT, salah satunya dengan mengucapkan sholawat.
Sholawat merupakan amalan baik yang mempunyai banyak keutamaan bila dilakukan. Karena itu merupakan wujud kecintaan umat Islam terhadap Nabi Muhammad SAW.
Doc.collage disinfecting2u.com/ Syekh Ali Jaber
Lalu apakah penggunaan sayyidin dalam shalat itu wajib atau tidak?
Sebagai umat Islam, sangat penting bagi kita untuk memperhatikan hal ini agar kita tidak melakukan kesalahan di kemudian hari. Berikut penjelasan Syekh Ali Jaber.
Laporan dari saluran YouTube Hadits TV, dikutip Selasa (10/1/2024). Dia menjelaskan apa itu peraturan perundang-undangan.
Menurut Syekh Ali Jaber, shalat merupakan amalan baik yang sangat mulia.
Jika terbiasa membaca doa, maka manusia akan mendapat jaminan syafaat dari Nabi Muhammad SAW.
“Amalan yang dapat menjamin campur tangan Nabi Muhammad SAW adalah dengan memperbanyak shalat,” kata Syekh Ali Jaber. Lebih lanjut, Syekh Ali Jaber mengatakan, diperbanyak atau tidaknya shalat tergantung niat masing-masing individu.
Itu tergantung pada seberapa besar Anda ingin menerima syafaat.
“Dan itu kembali ke kemauan kita, soal kemauan untuk mencapai syafaat, sampai sejauh mana, seberapa besar di mana kita akan melihat banyak salat atau tidak,” jelasnya.
Jadi masalah salatnya bukan masalah jumlah, yang jumlahnya ratusan ribu, semakin mereka benar-benar mencintai dan berharap pada syafaat Nabi Muhammad SAW, maka semakin banyak pula salatnya, lanjut Syekh Ali Jaber.
Syekh Ali Jaber kemudian mencontohkan cara membacakan doa kepada Nabi.
“Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, bagus sekali,” kata Syekh Ali Jaber.
Bagaimana dengan penggunaan kata sayyidin?
“Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad wa’ala ali sayyidina Muhammad, baiklah,” jelasnya.
Syekh Ali Jaber juga mengingatkan agar kita tidak membuat gaduh mengenai penggunaan sayyidin dan orang yang tidak menggunakannya. Itu membuang-buang waktu.
“Jadi lidahnya jangan berisik, sayyiduna boleh saja, jangan pakai sayyiduna, bisa, kalau mau panjang bisa, kalau mau pendek bisa,” jelas Syekh Ali Jaber.
Oleh karena itu, Syekh Ali Jaber menjelaskan lebih mendalam tentang penggunaan sayyidin dalam shalat.
“Kalau kita ucapkan sayyiduna, sebenarnya Nabi Muhammad adalah seorang sayyiduna, suka atau tidak suka, dia adalah seorang sayyiduna, bahkan semua umat dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW,” kata Syekh Ali Jaber.
Dan Nabi sendiri bersabda: Dan sayyid, lebih utamakanlah dari Allah SWT, lanjutnya.
Setiap kali Anda membaca doa kepada Nabi, Anda tidak hanya menerima syafaat, tetapi Anda bahkan bisa menerima rahmatnya sebanyak 10 kali.
“Tidak penting mendapat jaminan syafaat, cukup satu doa kepada rasul maka mendapat 10 syukur,” kata Syekh Ali Jaber. (kl)
Waallahualaam