Jakarta, disinfecting2u.com – Kapolda Metro Jaya, Irjen Carioto angkat bicara soal penanganan kasus di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sementara itu, Polda Metro Jaya masih mendalami dua kasus yakni kasus mantan Ketua KPK RI Ferli Bahori dan Wakil Ketua KPK RI Kapolda Metro Jaya Alexander Mawrata. Irjen Paul Crioto menyatakan kedua kasus tersebut merupakan utang yang harus diselesaikan.
Insya Allah semuanya, termasuk Pak Farley, ini akan segera kita selesaikan. Ini hutang saya kepada kalian, kata Cariotto di Polda Metro Jaya, Jumat (10/11/2024).
Sekadar informasi, Polda Metro Jaya terus mengusut dua kasus terkait mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Farli Bahori.
173 saksi diperiksa untuk mendalami dua kasus Farley, kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombus Ude Safri Samjantak.
Ude Safri menjelaskan, kasus pertama adalah penipuan yang dilakukan mantan Menteri Pertanian Indonesia (Mentan), Sohar Yasin Limpo (SYL). Ude Safri mengatakan, ada 134 saksi yang diperiksa polisi dalam kasus ini.
Jumlah saksi yang diperiksa sebanyak 123 saksi. Pada Rabu (2/10/2024), Uday Safari mengatakan, Total yang diperiksa berjumlah 11 orang.
Menurut Uday Safari, ratusan saksi ini akan melengkapi kasus penipuan Farli yang tertunda.
Termasuk tindak pidana pencucian uang (TPPU) akibat perkembangan kasus tersebut.
Mengenai penanganan perkara korupsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12e atau 12B atau Pasal 11 Juncto Pasal 65 KUHP, terdakwa FB, jelas Ade.
Kemudian kasus kedua adalah pertemuan Fraley dengan penggugat. Farley dilaporkan dalam Pasal 65 Pasal 36 Junco UU No. 30 Tahun 2002 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 19 Tahun 2019 tentang Pertemuan dengan Pelapor oleh Komite Pemberantasan Korupsi.
Dalam kasus kedua ini, kata Uday Safari, ada 39 saksi yang diperiksa.
Mereka terdiri dari berbagai unsur, antara lain 7 orang dari Polri, 16 orang dari KPK, 10 orang dari Kementerian Pertanian, 4 orang dari Sipil, dan 2 orang ahli hukum pidana dan acara pidana.
“Penanganan perkara dugaan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 Jo 65 UU KPK RI menjadikan FB sebagai pihak pelapor,” ujarnya. (tangan/raa)