Sidoarjo, tvvonenews.com -Petugas Bandara Internasional Bandara, yang berasal dari Kelompok Kerja Keselamatan Bandara TNI Al, Bandara Avsec Juanda, Pusat Korentin Hewan, Perikanan dan Tanaman Timur, (KPPBC) Cunterms Midmss Kami berhasil mencegah jutaan orang dari Hong ke Hong ke Hong ke Hong ke Hong ke Hong ke Hong. Kong. Cabang Bandara dan Satgapam Lanudal Juanda survei penumpang potensial dari Singapore Airlines, SQ-923 Old Surabaya-Singapore.
Dia melanjutkan ketika dia diperiksa, para petugas mencurigai dua orang tua yang mengangkut banyak barang. Setelah memperkuat inspeksi ganda dengan kontrol manual dari baki X dan pejabat AVSEC, benda -benda yang mencurigakan ditemukan oleh dua penumpang potensial yang terdiri dari 2 (dua) koper dan 2 (dua) kotak kardus besar.
“Selain itu, AVSEC, pejabat kelompok kerja, maskapai penerbangan dan pemeriksaan pengelolaan lahan di markas keamanan dan ruang kontrol (SCCR), dengan hasil empat bagasi yang mengandung jutaan.
Dari acara tersebut, ia menjelaskan bahwa staf Gugus Tugas Lanudal Juanda kemudian melakukan penyelundupan ini.
“Menurut pernyataan tersangka, ia menerima inisial SSS dan DSS, penduduk di Surabaya, dan kursor Scorpion tanpa dokumen yang diselundupkan hanya dengan kapur sehingga bau tidak mencium bau petugas,” katanya.
Selain itu, Dry Scorpion berencana untuk mengirimkannya ke tujuan akhir Hong Kong di Singapura sebagai bahan medis.
Selain itu, kelompok kerja, Pam Lanudal Juanda dan Denpomal Juanda, memperkenalkan kasus ini kepada Pusat Hewan -Java Timur, Ikan dan Tanam Qaranantin untuk pemrosesan dan pengembangan lebih lanjut.
“Aktivitas Dry Scorpions Sumhuggling tanpa dokumen ini untuk mengganggu Pasal 88 dari Undang -Undang 21 dari Republik Indonesia 2019 untuk hewan, karantina ikan dan sayuran, hingga 2 (dua) tahun penjara dan RP2 paling banyak, menyimpulkan,” Letnan Kolonel Dani Widjanarka. (khu/long)
