Jakarta, disinfecting2u.com – Salah satu korban kebakaran di Manggarai yang tinggal di Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput mengeluhkan biaya pembelian token listrik lebih mahal dibandingkan di tempat tinggalnya sebelumnya.
Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengaku, saat membeli token listrik di rumah lamanya seharga Rp 100.000, ia mendapat batangan sebesar 78,00 kWh.
Sedangkan jika membeli token listrik dari pengelola yaitu PD Pasar Jaya dengan nominal Rp 100.000 hanya mendapat 58,00 kWh.
Disebutkan, warga harus membeli token listrik dari manajemen PD Pasar Jaya. Tidak bisa berbelanja di tempat lain.
“Rp 100.000 sudah termasuk 58,00 kWh (beli di PD Pasar Jaya). Kalau di sini Rp 200.000 masuk 113 kWh,” ujarnya, di Rusun Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Jumat (11/1/2024).
Kalau di rumah (Manggarai) Rp 200.000 isinya 175 kWh, kalau Rp 100.000 isinya 78 kWh, lanjutnya.
Senada dengan pernyataan salah satu calon penghuni Apartemen Pasar Rumput yang mengaku mendapat informasi dari temannya, Manggarai yang tinggal di Apartemen Pasar Rumput.
Seorang pria berusia 20 tahun yang enggan disebutkan namanya mengatakan, warga harus membeli token listrik di PD Pasar Jaya dan tidak bisa membeli token listrik di luar.
“Itu yang dilakukan PD Pasar (Jaya) juga (beli token listrik). Itu sistemnya menurut orang Manggarai ini (teman). Saya belum pasang, antriannya panjang,” ujarnya.
Menurut dia, kebijakan pembelian token listrik dan air yang dilakukan manajemen PD Pasar Jaya didasarkan pada harga sewa yang murah.
Soalnya saya dengar ada yang seperti itu (beli token listrik. PPh, PPN. Karena harganya murah, listrik dan air bisa disambung ke digit,” tegasnya. .
Sedangkan menurut keterangan PLN, jumlah kWh yang didapat dari token listrik Rp 100.000 tergantung listrik yang digunakan.
Berikut perkiraan jumlah kWh yang diperoleh dari token listrik Rp 100.000 untuk beberapa sumber listrik:
Daya 900 VA : 73,9 kWh;
Daya 1.300-2.200 VA dan 6.600 VA ke atas: 69,22 kWh;
Daya 3.500-5.500 VA : 58,83 kWh. (agr/rpi)