disinfecting2u.com – Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Trias Politika, Agung Baskoro mengungkapkan, pasangan calon pada Pilkada Jakarta 2024 harus mengoptimalkan mesin politiknya untuk menggarap undecided voter, salah satunya dengan mengandalkan kingmakers dan ratu.
Namun hal tersebut tidak mudah dilakukan karena reputasi masing-masing pembuat raja dan ratu, terutama bagi pasangan calon Pramono Anung-Rano Karno atau Pram-Doel.
Di sisi Pram-Doel, Agung mengatakan ada beberapa tokoh penting, yakni Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, dua mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan Basuki Tjahajapurnama (Ahok), serta calon presiden pada Pilpres 2024 Ganjar Pranowo.
“Pak Ahok punya catatan buruk pada tahun 2017 di kalangan pemilih Islam perkotaan, begitu pula sebaliknya, Anies. Begitu pula Bu Mega sebagai Ketua Umum PDIP sering dianggap memimpin, jelasnya kepada wartawan, Sabtu (23/11).
Sebaliknya di kubu Ridwan Kamil-Siswono bermunculan para king maker yaitu Pak Jokowi, Pak SBY, Pak Prabowo dengan segala macam keterbatasan dan kekurangannya, lanjutnya.
Agung mengatakan pertarungan Pilkada Jakarta 2024 berlangsung sengit dan kompetitif, dimana ceruk pemilih yang belum menentukan pilihan atau undecided vote masih tinggi, berkisar antara 11% hingga 15%. Menurut dia, jumlah tersebut cukup signifikan jika disalurkan secara maksimal untuk memenangkan atau mengalahkan pasangan calon.
Selain mengandalkan pembuat raja dan ratu, menurut Agung, di sisa waktu yang ada, para paslon juga bisa memanfaatkan mesin politiknya untuk terus bergerak, misalnya di udara melalui konten yang viral, atau di darat dengan blusukan. dari pintu ke pintu, dan menyisir.
“Pada titik ini saya mengambil kesimpulan bahwa mulai hari ini, 23 November 2024, Pilkada Sementara Jakarta akan berlangsung dua putaran, dimana tidak dilakukan upaya terbaik terhadap undecided voter dan pada akhirnya tidak ada voter yang terpilih. tertarik untuk memilih,” katanya.
Atau akan ada dua putaran dimana paslon Dharma-Kun bisa meningkatkan elektabilitasnya dengan menarik pemilih yang rasional dan irasional. (chm)