Pengakuan Siswa SD di Subang Sebelum Koma dan Meninggal, Korban Dibully Mengaku Dikeroyok Kakak Kelas sampai Pendarahan Otak

Jakarta, tvoneenews.com -zorbalik atau kejahatan intimidasi kembali ke negara itu, kali ini di Subang, Batı Java asli A dan 9 tahun sekolah sekolah dasar yang sudah lama memakan kehidupan para siswa, sekarang meninggal.

Siswa salah satu sekolah dasar di Subang, korban penindasan, memprotes di rumah selama beberapa hari sebelum ia dibawa ke rumah sakit.

Bibi mengatakan bahwa setiap makan dan kepala selalu terpana selama dua hari sebelum dia dibawa ke rumah sakit.

“Dia memegang muntah itu, jika Anda makan muntah, mengapa saya bertanya? Apakah perutnya sakit? Ya, mengapa saya mengatakannya? 11/30/2024).

Sarti berkata sampai kesulitan berjalan. Setiap kali Anda bergerak sambil memegang.

“Jalannya seperti itu,” tambahnya.

Akhirnya, orang tua A membawanya ke Rumah Sakit Regelency Subang untuk memeriksanya.

Ketika dia pergi ke rumah sakit, dia menjelaskan bahwa dia akhirnya ditembak dan diserap di dinding oleh keunggulannya.

“Kamu ingin pergi ke rumah sakit, masih begitu eling (secara sadar). Jang, kenapa kamu seperti itu?

Mendengarkan pengakuan A, keluarga segera meminta siapa yang berani melakukan ini pada anak laki -laki 9 tahun.

Pada saat itu, A masih dapat menjawab bahwa penjahat memiliki tiga orang tua.

Tak lama setelah pengakuan ini, ia tidak sadar pada waktu itu dan hidup selama beberapa hari.

Tubuh kecilnya akhirnya tidak bisa menanggung sakit sampai dia meninggal.

Menurut Syamsu Riza, Wakil Direktur Layanan Medis Rumah Sakit Subang Regency, dirawat selama enam hari.

Namun, situasinya tidak sembuh hingga enam hari dan lebih kritis.

“Jika otak batang benar -benar mati di sisi medis, situasinya dalam keadaan koma.” Katanya.

Berdasarkan pengamatan dokter, ada kecurigaan perdarahan otak.

“Ini masih dicurigai berdarah di otaknya,” katanya. (IWH)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top