Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Lampaui Target APBN 2024, Kemenkeu Catat Nilainya Tembus Rp522,4 Triliun

Jakarta, disinfecting2u.com – Realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tercatat melebihi target anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dengan nilai mencapai Rp 522,4 triliun.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan angka tersebut setara 106,2% dari target Rp 492 triliun.

Hal itu disampaikan Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu saat konferensi pers APBN edisi Desember 2024 di Jakarta, Rabu (12/11/2024).

Yang membantu adalah kontribusi kinerja, laba, dan dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Layanan Umum (BLU), kata Wakil Menteri Keuangan Angito Abimaniu.

Dari capaian tersebut, pendapatan sumber daya alam (SDA) migas tercatat sebesar Rp104,1 triliun atau setara 94,5% dari target APBN.

Aktualisasi tersebut justru menyusut 4,5% dari tahun ke tahun (year-over-year/Joy) akibat penurunan lift migas yang tertinggal di arus.

Selain itu, penyerapan sumber daya migas juga terhambat oleh besarnya penurunan produksi alami sumur migas akibat penuaan fasilitas produksi utama migas.

Sementara penerimaan sumber daya alam selain migas tercatat sebesar Rp107,7 atau 110,4% dari target APBN. 

Realisasi ini menyusutkan 15,2% Joy karena terkendalinya harga karbon, sehingga hak turun 23,5%.

PNBP lainnya juga tercatat mengalami kontraksi menggembirakan sebesar 7,7% dengan realisasi Rp 135,5 triliun atau setara 117,7% dari target APBN 2024.

Kinerja PNBP lainnya dipengaruhi oleh penurunan pendapatan pertambangan akibat tertahannya harga batu bara. 

Berkurangnya penerimaan PNBP K/L yang berasal dari pendapatan tidak tetap Kejaksaan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan Kementerian Kesehatan menjadi penyebab kontraksi pada PNBP lainnya.

Di sisi lain, pendapatan jasa cenderung menunjukkan pertumbuhan positif, terutama pada Kementerian Perhubungan dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Selain itu, kinerja Badan Usaha Milik Negara (KND) dan BLU meningkat.

Pelaksanaan PNBP KND mengalami peningkatan Joy sebesar 5,9% yaitu Rp 86,4 triliun atau setara 100,6% dari target. Kinerja KND terutama berasal dari pembayaran dividen bank-bank pelat merah untuk meningkatkan kinerja keuangan khususnya Bank Himbara.

Sedangkan kinerja BLU meningkat 10,8% Joy dengan merealisasikan Rp88,8 triliun atau 106,5% dari target. 

Realisasi tersebut terutama berasal dari pendapatan barang dan jasa lainnya, jasa rumah sakit, jasa pendidikan, serta pendapatan pengelolaan dana BLU.

Pendapatan pengelolaan dana BLU, khususnya pendapatan pungutan ekspor sawit, melambat sebesar 18,6%. (semut/rpi)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top