Jakarta, disinfecting2u.com – Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, pemerintah mengalokasikan Rp15 triliun untuk melanjutkan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
Alokasi anggarannya akan dibagi antara Otoritas IKN sebesar Rp5,89 triliun dan Kementerian PUPR sebesar Rp9,11 triliun, kata Wakil Menteri Keuangan II Thomas Jiwandono.
Namun besaran alokasi anggaran tersebut bisa bertambah seiring dengan kebijakan pemerintahan Kabinet Kerja Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
“Sekali lagi, angkanya bisa saja berubah, tapi prinsipnya banyak fasilitas itu yang menjadi kewenangan Pak Prabowo,” kata Thomas dalam media briefing Kementerian Keuangan di Novus Ziva Air di Banten, Rabu (25/9/2024). ) ANTARA memberitakan hal tersebut.
Namun, dia memastikan anggaran pembangunan IKN tidak bergantung pada APBN. Sebab, pemerintah memproyeksikan total anggaran IKN sebesar Rp466 triliun, maka hanya 20 persen yang ditanggung APBN dan 80 persen kerja sama dengan unit investasi dan usaha pemerintah (KPBU).
Total alokasi APBN untuk pembangunan IKN pada tahun 2022 sebesar Rp76,5 triliun, yaitu Rp5,5 triliun pada tahun 2022, Rp27 triliun pada tahun 2023, dan Rp44 triliun pada tahun 2024.
Jumlah tersebut setara 16,42 persen dari total kebutuhan pendanaan proyek pengembangan IKN sebesar Rp466 triliun.
“Bagaimana menarik investasi dengan cepat, itulah pertanyaannya. Thomas mengatakan, hal ini akan menjadi pekerjaan Kabinet berikutnya yang bekerja sama dengan OIKN dan Satgas Pembangunan IKN.
“Pak Prabowo sudah berkali-kali menjelaskan bahwa komitmennya terhadap IKN akan terus berlanjut. Tentu Pak Prabowo mencari peluang untuk menarik investasi swasta di dalam dan luar negeri. Ini pekerjaan rumah,” imbuhnya (nba).