Jakarta, disinfecting2u.com – Pada Selasa (17/12/2024), pemerintah berhasil menghimpun dana sebesar Rp7,1 triliun melalui lelang tujuh seri Surat Berharga Negara Suriah (SBSN) atau Sukuk. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (KmenKU) Kota Sukabumi, total penawaran sukuk yang masuk dalam lelang ini mencapai Rp 10,79 triliun.
Dari tujuh seri sukuk yang dilelang, pemerintah hanya menyerap dana dari empat seri, yakni SPNS01092025 (reopening), PBS003 (reopening), PBS030 (reopening), dan PBS038 (reopening).
Sementara itu, pemerintah memutuskan tidak menyerap dana tersebut meski telah menerima penawaran masing-masing sebesar Rp 2,04 triliun, Rp 123 miliar, dan Rp 166 miliar untuk seri SPNS09062025 (re-opening), PBS029 (re-opening), dan PBS034 (re-opening).
Penyerapan tertinggi berasal dari seri PBS038 dengan nilai kemenangan Rp 3,55 triliun dan rata-rata tertimbang return 7,15988 persen.
Seri yang akan jatuh tempo pada 15 Desember 2049 ini mencatatkan total penawaran sebesar Rp 3,88 triliun dengan kisaran imbal hasil 7,1 persen hingga 7,34 persen.
Untuk seri SPNS01092025, nominal yang diperoleh mencapai Rp 3,15 triliun dengan rata-rata return 6,38000 persen. Penawaran yang masuk untuk seri yang jatuh tempo 1 September 2025 mencapai Rp 3,21 triliun dengan imbal hasil rendah 6,38 persen dan tertinggi 6,9 persen.
Selanjutnya seri PBS030 menyerap dana sebesar Rp 300 miliar dengan rata-rata tertimbang imbal hasil sebesar 6,89907 persen. Penawaran yang masuk pada sukuk yang jatuh tempo pada 15 Juli 2028 itu mencapai Rp494 miliar dengan imbal hasil rendah 6,87 persen dan tinggi 7,25 persen.
Seri PBS003 mencatatkan nominal kemenangan sebesar Rp 100 miliar dengan rata-rata return sebesar 6,88989 persen. Seri tersebut mendapat penawaran sebesar Rp 890 miliar pada 15 Januari 2027 dengan imbal hasil minimal 6,74 persen dan maksimal 7,09 persen. (Semut/NSP)
