Jakarta, disinfecting2u.com – Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo mengungkapkan rute atau rute proyek pembangunan tol Solo – Yogyakarta – NYIA Kulon Progo akan diubah.
Hal ini disebabkan adanya keberatan dari pemerintah daerah mengenai beberapa situs keramat yang kemungkinan akan dilalui jalan tol tersebut, yang mungkin akan terlampaui oleh proyek ini.
“Ganti saja jalurnya karena ada yang dianggap keramat. ‘Ya wajar saja, kita kalah dengan kearifan lokal,’” kata Dodi di Jakarta, Jumat (13/12).
Terkait perubahan rute tersebut, Dodi menjelaskan Kementerian Pekerjaan Umum akan berdiskusi lebih lanjut dengan P.T. Jasamarga Jogja Solo mengelola proyek tersebut sebagai Unit Usaha Tol (BUJT). Proses pengalihan tersebut, kata dia, kemungkinan besar akan berdampak pada pembengkakan biaya.
“Saat ini sedang kami diskusikan dengan Jasa Marga, karena kalau dialihkan (ada kemungkinan) maka akan terjadi pembengkakan biaya,” ujarnya.
Dody juga memberikan update perkembangan pembangunan proyek tol ini. Baru-baru ini, pihaknya meninjau ruas Klaten – Prambanan Kartosuro – Purwomartan sepanjang 8,6 km dan akan beroperasi menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Ruas ini juga diharapkan dapat mengurangi kemacetan baik saat pulang maupun pulang. mengurangi waktu perjalanan.
Sebelumnya, ruas Kartasura – Klaten sepanjang 20,1 km telah beroperasi mulai Oktober 2024 dan diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam mengatasi kemacetan lalu lintas di musim liburan.
Jalan Tol Solo – Yogyakarta – NYIA Kulon Progo sepanjang 96,57 km terbagi dalam tiga tahap pengembangan, antara lain:
Tahap pertama yakni Kartosuro – Purwomartani telah beroperasi sebagian dengan ruas Kartosuro – Klaten sepanjang 22,3 km dan akan beroperasi penuh pada akhir tahun 2025.
Tahap kedua dan ketiga akan melintasi Ring Road Yogyakarta menuju Bandara NYIA Kulon Progo yang ditargetkan selesai pada tahun 2027.
Proyek ini dibangun dengan rencana KPBU (Kerjasama Badan Usaha Pemerintah) dan memiliki total investasi sebesar Rp 27,49 triliun.
Tol Solo – Yogyakarta – NYIA Kulon Progo diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas antara wilayah produksi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Proyek ini akan menghubungkan Tol Yogyakarta-Bawen dan Tol Semarang-Solo dan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah di kedua provinsi tersebut. (semut/nsp)