Klungkung, disinfecting2u.com – Pembangunan Monumental Wayan Koster Gubernur Bali 2018-2023 yakni Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di Klungkung ditunggu-tunggu oleh seluruh warga.
Kompleks ini akan menjadi pusat kebudayaan dan seni terbesar yang menempati lahan bekas galian C Gunaksa seluas kurang lebih 325 hektar. Koster telah mengubah lahan tak terpakai ini menjadi lahan produktif yang menjadi sumber pendapatan baru.
Singapura, yang sering menjadi ajang perhelatan dunia, nyatanya akan mendapat persaingan dari Pulau Dewata. Singapura bisa saja kalah dari PKB. Beberapa fasilitas lengkap untuk penyelenggaraan seni dan budaya, serta acara konser berskala besar akan dibangun di sini.
Di dalamnya terdapat beberapa auditorium yang berkapasitas 30 ribu orang. Selain menjadi pusat seni dan budaya, PKB juga akan menjadi pusat pariwisata terpadu dan terpadu. Pusat ekonomi baru dan pendapatan daerah baru akan terasa di Klungkung, serta di Kabupaten Gianyar, Bangli, dan Karangasem. Ada juga pelabuhan Marina, Embung dan infrastruktur lainnya. Dan yang terpenting, kehadiran Balai Kebudayaan Bali Klungkung akan menyerap tenaga kerja sekitar 10 ribu orang.
Calon Gubernur Bali, calon nomor urut 2, Wayan Koster dan Giri Prasta (Koster-Giri) saat kampanye terbuka tahap pertama di Kecamatan Dawan, Klungkung, Senin, 7 Oktober 2014, menjelaskan kelanjutan pembangunan Pusat Kebudayaan Bali .
Koster mengatakan proyek ini akan terus berlanjut demi kemaslahatan masyarakat Bali dan menyoroti masa keemasan kerajaan Bali pada era kerajaan Gelgel di Klungkung saat dipimpin oleh Raja Ida Betara Dalem Waturenggong.
“Jika pembangunan sudah selesai maka Puskebudayaan Bali akan membutuhkan sekitar 10.000 tenaga kerja dan mereka yang bekerja di sana harus memiliki kartu identitas Klungkung. Warga Klungkung harus memiliki rumahnya,” kata Koster.
Balai Kebudayaan Bali juga akan menjadi wadah bagi UKM terkait seni dan budaya Klungkung. Toko-toko akan dibangun di dalam untuk memfasilitasi seniman dan tokoh budaya.
“Ada seni yang bagus, penuh sanggar dan seniman Klungkung. Ini akan menjadi salah satu destinasi wisata utama Bali, bertujuan untuk menyeimbangkan pariwisata Bali tengah, selatan, utara, dan timur,” ujarnya.
Terpilih untuk segera melanjutkan pembangunan pusat kebudayaan Bali Tersebar rumor dari berbagai kalangan bahwa pusat kebudayaan Bali di Klungkung dihentikan sementara. Bagi Koster itu hanya gosip. Bahkan, pembangunan sempat terhenti karena masa jabatan Koster sebagai Gubernur Bali berakhir pada 5 September 2023.
Saat itu, proses kerjasama dengan pihak ketiga yang akan membangunnya dilakukan dengan pemerintah provinsi Bali. Sehingga Koster optimistis hal ini akan terus berlanjut.
Apalagi kerjasama ini terjadi secara eksklusif tanpa keterlibatan APBD Bali. Karena pihak ketiga akan membangunnya.
“Tidak berhenti, kemarin hanya berhenti sesaat, karena Gubernur Bali berhenti sejenak. Setelah terpilih kembali, ini merupakan perkembangan pertama yang dilakukan Koster-Giri,” kata Koster.
Menurut dia, kelanjutan pembangunan Balai Kebudayaan Bali membutuhkan anggaran kurang lebih Rp 1,3 miliar dan dikerjakan pihak ketiga tanpa menggunakan biaya Rakyat Bali (APBD).
“Astungkara Koster-Giri sudah terpilih, sehingga tahun 2026 segera dimulai. Pusat Kebudayaan Bali akan membawa kemajuan besar bagi Kabupaten Klungkung,” ujarnya. (awt/meta)