Jakarta, disinfecting2u.com – Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo kembali menegaskan pemerintahan Prabowo-Gibran akan terus mengembangkan Ibu Kota Kepulauan (IKN) di Kalimantan Timur.
Namun, ia menegaskan, fokus pelaksanaan program besar ini tetap pada swasembada pangan yang ingin dicapai Prabowo dalam waktu empat tahun.
Pembangunan IKN akan dilaksanakan bersamaan dengan program ketahanan pangan sesuai instruksi Presiden Prabowo.
Salah satu langkah penting yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum untuk mendukung swasembada pangan adalah penguatan sistem irigasi untuk menjamin ketersediaan air bagi sektor pertanian.
“IKN tetap ada, sekarang prioritasnya adalah swasembada pangan,” kata Dody saat ditemui di Kompleks Parlemen Jakarta, Selasa (29 Oktober 2024).
Presiden menilai pencapaian swasembada pangan merupakan kebutuhan yang mendesak, terutama di tengah ancaman kelangkaan beras.
Untuk itu, Dody mengatakan, tujuan pemerintah adalah menjamin ketersediaan beras sebagai komoditas terpenting, dan Kementerian Pekerjaan Umum merasa berkewajiban untuk mendukung presiden melalui berbagai infrastruktur seperti irigasi dan fasilitas lainnya.
“Beras itu yang utama, kewajiban PU mendukung presiden dalam hal swasembada berarti mendukung Kementerian Pertanian. Itu yang utama, termasuk swasembada air,” lanjutnya.
Selain upaya swasembada pangan, Dody masih optimis pembangunan IKN akan selesai dalam empat tahun ke depan. Ia menyatakan keyakinannya proyek ini dapat selesai tepat waktu sesuai dengan tujuan pemerintah.
“Insya Allah,” katanya.
Dalam visinya untuk pengembangan Asta Cita, Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan, pengembangan IKN, penguatan perekonomian melalui UKM, dan swasembada pangan menjadi prioritas pemerintahannya.
Tujuannya adalah menyelesaikan program swasembada pangan ini dalam waktu kurang dari empat tahun agar Indonesia bisa mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional.
Dody Hanggodo yang baru saja dilantik menjadi Menteri Pekerjaan Umum di pemerintahan Merah Putih, kini memimpin kementerian dengan nama baru, yakni Kementerian Pekerjaan Umum.
Pemerintahan Prabowo-Gibran juga mengubah nomenklatur kementerian dengan memecah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjadi dua departemen: Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perumahan dan Cipta Karya.
Dengan pembukaan tersebut, pemerintah berharap pengembangan IKN dan pencapaian swasembada pangan berjalan lancar guna menciptakan pemerataan ekonomi dan ketahanan pangan berkelanjutan. (semut/rpi)