Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Wak Haji Tak Menyangka, Ada Hal yang Buatnya Jatuh Hati pada Negara Ini

Jakarta, disinfecting2u.com – Pemain timnas Indonesia Ragnar Oratmangoen yang akrab disapa Wak Haji memang populer di Indonesia. Hal tersebut tak lepas dari keberhasilan Timnas Garuda yang berhasil lolos ke babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026. 

Perlu diketahui, salah satu pemain timnas Indonesia yang masuk Islam ternyata mengaku lebih memilih tinggal di Indonesia dibandingkan di Belanda. siapa dia

Pria ini dikenal suka tersenyum dan juga merupakan pemain natural yaitu Ragnar atau Wak Haji.

Ragnar Oratmangoen berasal dari Belanda-Indonesia. Namanya mulai populer setelah mampu mencetak gol dalam laga melawan Vietnam di kualifikasi Piala Dunia 2026. Julukan Wak Haji sangat tenar di Indonesia, khususnya di kalangan wanita. Aksi Ragnar Orathmangoen bersama skuad Garuda membuatnya semakin berharga.

Berdasarkan informasi yang dihimpun disinfecting2u.com, ada hal yang menyita perhatian publik dari kehidupan Ragnar Oratmangoen yang masuk Islam. Dia jelas dilahirkan dalam keluarga Kristen. 

Hal tersebut pernah ia ungkapkan dalam wawancara YouTube, Ragnar Oratmangoen mengungkapkan betapa ia menyukai dan mencintai Indonesia karena suatu alasan. 

Dalam penjelasannya, Wak Haji mengibaratkan negara asalnya, Belanda, dengan Indonesia. Ini benar-benar membuatnya lebih nyaman.

Para pemain muda ini merasa lebih baik dan nyaman di Indonesia karena tingginya tingkat toleransi. Demikian dikutip dalam podcast bersama Komika Mamat di YouTube Soccer77 yang dikutip Sabtu (7/12/2024). 

Wak Haji juga berpendapat bahwa di Indonesia ia bebas mengambil keputusan, tidak terbebani oleh kerangka orang lain. 

“Indonesia mayoritas beragama Islam dan bagaimana pendapat Anda tentang Eropa yang sepenuhnya bebas?” Mamat meminta Ragnar sebagai tuan rumah.

“Sebenarnya tidak terlalu sulit di Belanda. Tapi kamu tidak akan sebebas yang kamu inginkan,” jawab Ragnar.

“Karena orang Belanda sangat mudah menilai orang lain, berbeda dengan saya di Indonesia,” jelas Wak Haji.

Menurut Ragnar Oratmangoen, masyarakat Indonesia sangat toleran terhadap lingkungan. Dianggap lebih baik dari Belanda.

Padahal, ini hak yang sangat sensitif, kata Ragnar seraya menambahkan bahwa di Indonesia suara azan bisa didengar dengan bebas. 

“Kalau mereka melihat kita, mungkin mereka akan berpikir bodoh. Sedangkan saya bisa bebas di sini. Saya mendengar azan setiap kali saya keluar,” jelas Ragnar.

“Di sini (Indonesia) sangat bagus, lebih baik dan juga menyenangkan. Di sini pun kita tidak akan dinilai berdasarkan apa yang kita yakini,” jelas pemain timnas ini.

Dalam ceritanya, keputusan Ragnar masuk Islam dinilai sebagai langkah yang sulit. 

Diakui Ragnar, saat kecil ia sering diajak oleh teman-temannya. Teman-temannya sering mengajaknya ke masjid.

“Bagi saya, yang saya pikirkan adalah belajar tentang Tuhan. Tentu saja teman saya juga beberapa kali ke masjid,” jelas Wak Haji.

Terakhir, Ragnar Oratmangoen mengaku sudah siap mengambil keputusan masuk Islam di usia 15 tahun.

Tentu saja dia memutuskan Islam adalah agamanya karena suatu alasan. Ingatlah bahwa keluarga besar menganut agama Kristen.

“Tidak, saya tidak dilahirkan sebagai seorang Muslim. Saya dibesarkan dalam keluarga Kristen,” kata Ragnar Oratmangoen.

Namun setelah saya dewasa, saya memutuskan masuk Islam pada usia 15 tahun, jelas Garuda. (Klw)

Wallahualam 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top