Jakarta, disinfecting2u.com– Pemain timnas Indonesia Ragnar Oratmangoen dikenal sebagai pemain naturalisasi asal Indonesia-Belanda. Namanya sangat terkenal karena mampu memperkuat timnas Indonesia.
Bahkan belakangan ia menjadi sorotan usai laga kemarin (15/11) melawan Jepang, namanya disebut-sebut oleh pelatih Shin Tae-yong usai gagal memanfaatkan peluang emas mencetak gol.
Masuk sebagai pemain naturalisasi tentu ada penyesuaian yang akan dipelajarinya seperti waktu salat.
Untung saja Ragnar Oratmangoen tahu kalau Indonesia jauh lebih murah dibandingkan Belanda. Ragnar Oratmangoen yang akrab disapa Wak Haji mengakui toleransi di Indonesia sangat baik.
Membuatnya nyaman untuk melakukan aktivitas apa pun, terutama beribadah.
“Kalau mereka melihat kita, mungkin mereka akan berpikir yang tidak-tidak. Sementara itu, saya bisa bebas di sini. Dengarkan azan setiap saya keluar,” kata Ragnar Oratmangoen.
“Di sini (Indonesia) sangat bagus, lebih baik dan juga menyenangkan. Di sini juga kita tidak dinilai berdasarkan apa yang kita yakini,” jelasnya.
Hal itu diungkapkannya saat mencari podcast yang dikutip YouTube Soccer77, Minggu (17/11/2024).
Ragnar pun mengakui bahwa di Indonesia, adzan bisa didengar kapan saja dan di mana saja. Ia bahkan menyebut masyarakat lebih toleran.
Sehingga membuatnya merasa bahagia dan betah selama tinggal di Belanda.
“Indonesia mayoritas beragama Islam dan bagaimana pandangan Anda dibandingkan Eropa yang cukup bebas?” tanya Mamat selaku tuan rumah.
“Sebenarnya di Belanda tidak sesulit itu. Tapi kamu tidak akan sebebas yang kamu inginkan,” jawab Ragnar Oratmangoen.
“Karena orang Belanda sangat mudah menilai orang lain, berbeda dengan orang Indonesia,” jelas Wak Haji.
Perlu diketahui, pemain keturunan (naturalisasi) ini terlahir dari keluarga besar Kristen.
Anehnya, ia memutuskan masuk Islam saat bertemu Allah SWT karena sering diajak teman-temannya ke masjid.
Bagi saya, yang saya pikirkan adalah belajar tentang Tuhan. “Tentunya teman saya juga beberapa kali mengajak saya ke masjid,” jelas Ragnar, Selasa (19/3) di Senayan, Jakarta.
Terakhir, Ragnar Oratmangoen mengaku sudah siap memutuskan masuk Islam di usia 15 tahun.
“Namun setelah beranjak dewasa, saya memutuskan masuk Islam pada usia 15 tahun,” jelas Kader Garuda.
Bergabungnya Ragnar Oratmangoen bersama skuad Garuda Indonesia lainnya diharapkan bisa lolos bahkan meraih kualifikasi Piala Dunia 2026.(Klw)