Jakarta, disinfecting2u.com – Karyawan Amazon mengungkapkan kekecewaannya karena perusahaan berencana mewajibkan seluruh karyawannya bekerja 5 hari penuh dalam seminggu pada tahun 2025. Dampaknya, karyawan yang memilih keluar dari kebijakan ini diminta untuk meninggalkan perusahaan secara sukarela dan tidak dapat menggunakan komputer perusahaan.
Selama ini perusahaan asal Amerika ini mewajibkan karyawannya bekerja di kantor hanya 3 hari dalam seminggu.
Banyak karyawan yang percaya bahwa rencana yang mengharuskan karyawan bekerja 5 hari seminggu ini akan lebih ketat dibandingkan di perusahaan teknologi lainnya. Sebab terlalu banyak bekerja di kantor akan mengurangi efisiensi waktu perjalanan dari rumah ke tempat kerja.
CEO Amazon Andy Jassy, dikutip Reuters, menegaskan bahwa rencana yang mengharuskan karyawan bekerja lima hari seminggu di kantor, tidak dimaksudkan untuk memaksa PHK atau memuaskan pejabat kota.
“Beberapa orang yang saya temui mengatakan bahwa kami menerapkan kebijakan ini karena ini adalah PHK terselubung. Saya dapat memberitahu Anda bahwa keduanya tidak benar,” kata Jassi.
Jesse juga menjelaskan bahwa kantor telah menerapkan kebijakan kerja untuk mendorong budaya perusahaan yang lebih kuat. Selain itu, Amazon akan memberi Anja tunjangan kerja-ke-kerja dan tarif parkir bersubsidi untuk meningkatkan kebijakan kembali bekerja bagi karyawan.
“Ini soal adaptasi. Saya memahami banyak orang dan bersama-sama kita akan mengatasi adaptasi ini,” tegasnya. (nsp)