Karangasem, disinfecting2u.com – Menurut Pusat Penerangan Kriminal (Pusiknas) Polri, angka bunuh diri di Provinsi Bali akan mencapai 3,07% pada tahun 2023, dengan persentase tertinggi di Indonesia melampaui Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 1,58%, sedangkan wilayah Bengkulu memiliki angka bunuh diri sebesar 1,53%. Terminal Terpadu Mangisa menyediakan penilaian kesehatan mental, khususnya bagi remaja, sebagai bagian dari program jaringannya.
Dari 3,07% dari total 135 kasus pada tahun 2023, sebanyak 32 kasus terjadi di Kabupaten Karangasem. Sementara itu, menurut Pusat Informasi Kriminal Indonesia (Pusiknas) Provinsi Bali, pada tahun 2024, jumlah kasus bunuh diri di Karangasem meningkat hanya dalam waktu 6 bulan (Januari hingga Juni), dengan jumlah kasus yang dilaporkan sebanyak 22 kasus.
Kasus bunuh diri yang terjadi di Kabupaten Karangasem pada kalangan remaja disebabkan oleh penyakit kronis, permasalahan keluarga dan hubungan percintaan. Hal ini menjadi informasi bagi Forum Anak Desa Ulakan bahwa remaja dan masyarakat Karangasem secara luas kurang memberikan perhatian terhadap masalah kesehatan mental. Kesadaran tersebut menyebabkan remaja di Karangasem yang merupakan kawasan Ring 1 merasa resah dengan Terminal Terpadu Mangis (IT Manggis).
Manager Regional Communications, Relations and CSR PT Pertamina Patra Niaga Ahad Rahedi menjelaskan, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) di Terminal Terpadu Mangis, tujuan Ulakan adalah mewujudkan kota sehat, kreatif, dan ramah anak. Program jaringan untuk. pengembangan forum anak di desa Ulakan.
Kegiatan forum tersebut terselenggara atas kerja sama antara Pemerintah Kota Ulakan, Penyuluh Bahasa Bali dan Pertamina IT Manggis. Forum Anak Desa Ulakan yang beranggotakan putra-putri terbaik dari setiap Banjar adat Desa Ulakan mempunyai misi untuk menyampaikan keprihatinan terkait pelestarian bahasa dan budaya Bali, pencegahan kelahiran anak dan perlindungan lingkungan hidup yang kini meluas. terhadap masalah kesehatan mental. masalah kesehatan.
Rangkaian Acara Kesehatan Jiwa Remaja Getok Thular ini dilaksanakan oleh Forum Anak Desa Ulakan bekerja sama dengan remaja Desa Ulakan Posiyandu yang difasilitasi oleh Pertamina melalui Pusat Kesehatan Jiwa Denpasar (DMHC) untuk menjamin pasokan perbekalan kesehatan jiwa dan solusi gangguan jiwa. masalah. , faktor penyebab gangguan jiwa, gejala gangguan kesehatan jiwa, pengobatan gejala gangguan jiwa, dan pilihan gaya hidup untuk menjaga kesehatan jiwa. Persiapan tidak hanya sebatas pemberian materi, tetapi juga tata cara pengendalian pernafasan dan relaksasi.
Acara ini dihadiri lebih dari 30 anggota Forum Anak dan Remaja Posyandu se-Ulakan. IT Manggis bersama Forum Anak Desa Ulakan menyelenggarakan acara gekhok tular pada bulan Oktober 2024 dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia yang jatuh pada tanggal 10 Oktober.
Transfer ilmu dari DMHC ke Forum Anak Desa Ulakan di Desa Ulakan Kecamatan Mangis Kabupaten Karangasem, menyebarkan informasi terkait kesehatan mental remaja di kalangan teman sebaya, dimulai dari Desa Sengkidu, berlanjut ke Desa Pasedahan dan berakhir di Kota Nyuhtebel. Lebih dari 80 remaja Kecamatan Mangis mengikuti acara Getok Tular.
Sebagai salah satu pihak yang merasakan langsung dampak kiprah Getok Tular terhadap masalah kesehatan jiwa, Agus Jogris, Sekretaris Daerah Kota Ulakan, mengucapkan terima kasih atas dukungan Pertamina I.T. Mangis yang tergabung dalam anak-anak Forum Desa Ulakan.
“Anak-anak kami telah mengalami banyak kemajuan. Mereka sekarang menjadi pembicara publik yang lebih baik dan lebih bersedia untuk mengekspresikan pendapat mereka dan mempengaruhi rekan-rekan mereka. Anak-anak kami juga mulai mengoordinasikan tindakan mereka dengan lebih baik. Kami tidak memberikan instruksi lagi, anak-anak sudah tumbuh dewasa.” proaktif dan dapat melaksanakan tindakannya sendiri. Mereka bahkan lebih baik berhubungan dengan pihak eksternal,” jelasnya.
“Program Pertamina Ulakan Network merupakan komitmen Pertamina sebagai organisasi yang peduli terhadap permasalahan kesehatan jiwa. “Hal ini juga sesuai dengan instruksi Kementerian BUMN, sehingga permasalahan ini harus kita antisipasi dan selesaikan tidak hanya pada pekerja pertamina saja, tapi juga diharapkan bisa sampai ke luar, khususnya masyarakat sekitar wilayah produksi pertamina,” pungkas Minggu ( ayam)