Jakarta, disinfecting2u.com – PSSI mengomentari penolakan Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) melawan timnas Indonesia di Jakarta pada laga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Diketahui pula, BFA mengeluarkan pernyataan terkait serangan siber terhadap partainya di media sosial usai laga Bahrain melawan Timnas Indonesia pada 10 Oktober 2024.
Dalam keterangan resminya, BFA menolak bermain di Jakarta melawan timnas Indonesia pada Maret 2025.
BFA menyatakan keprihatinannya karena stadion utama Gelora Bung Karno dipenuhi suporter timnas Indonesia.
BFA juga akan memohon kepada AFC dan FIFA agar pertandingan dimainkan di tempat netral.
Terkait hal itu, Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga mengatakan pihaknya akan menyurati AFC dan FIFA untuk memastikan laga Indonesia kontra Bahrain tetap digelar di Jakarta.
Dalam surat tersebut, lanjut Arya, PSSI akan menjelaskan bahwa Indonesia adalah negara aman dan Bahrain tidak perlu khawatir.
“Kami Indonesia juga menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17, jadi bagus dan hasilnya bagus, tapi selama kami ikut Piala Dunia pra-seragam dan lain-lain, tidak masalah. kecelakaan, semuanya baik-baik saja,” kata Arya kepada tvOne, dikutip Kamis (17/10).
“Artinya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Jadi Indonesia negara aman ya, sampai hari ini negara kita negara aman, tidak ada travel warning atau semacamnya,” tambah Arya.
Pernyataan resmi Federasi Sepak Bola Bahrain yang menolak lawan timnas Indonesia di Jakarta karena takut akan ancaman dari suporter Indonesia. (Foto: Instagram BFA)
Arya pun mengomentari serangan netizen Indonesia terhadap pemain BFA dan Timnas Bahrain.
Mengenai pelanggan atau pengguna internet kita yang sibuk di jejaring sosial, kita bisa mengatakan bahwa banyak kebisingan di jejaring sosial, karena pada kenyataannya masyarakat kita tidak pernah memiliki masalah, tidak ada orang di media sosial. dalam kesehariannya, mereka langsung berbuat: “Bukan begitu,” kata Arya.
“Kami akan sampaikan kepada mereka bahwa kami akan menjamin keamanan dan kenyamanan mereka sesampainya di Indonesia,” tambah tangan kanan Erick Thohir itu. (dpi)