Pecahkan Rekor MURI,  ASN di Jabar Kenakan Sarung Khas Majalaya Saat Ngantor

Bandung, disinfecting2u.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) baru saja memecahkan rekor Museum Indonesia (MURI), setelah mulai menggunakan sarung tenun. sekaligus dihadiri 41 ribu peserta, Jumat (22/11/2024).

 

 

Sarung tenun Majalaya telah dicoba oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk dipromosikan secara luas, salah satunya kini memecahkan sejarah MURI.

 

 

Pemecahan rekor MURI ini dihadiri oleh seluruh ASN Pemprov Jabar, 27 ASN kabupaten/kota, perwakilan Kementerian Perdagangan, TNI, dan pihak berkepentingan lainnya, yang berlangsung secara hybrid, dengan narasumber utama di Hale Sate, kota Bandung.

 

 

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan, aksi ini bukan sekedar mematahkan sejarah MURI. Namun ada tujuan yang lebih besar, kata Bey Machmudin, yaitu menghormati budaya dan mendukung perekonomian masyarakat, dengan menggalakkan sosialisasi sarung tenun Majalaya.

 

 

Selain itu, lanjutnya, sarung bukan sekadar pakaian. Sebaliknya, ia merupakan ungkapan falsafah hidup yang sederhana, murni, dan santun.

 

 “Sarung tenun Majalaya menurut sastra Jawa Barat tahun 1930-an mempunyai nilai sejarah, budaya, dan ekonomi yang penting di Indonesia,” kata Bey Machmudin.

 

 

Ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung anyaman budaya baru Majalaya dalam pemecahan rekor MURI kali ini.

 

 

“Semangat persatuan menjadi kunci membangun Jabar menjadi negara dan budaya yang lebih sejahtera,” ujarnya.

 

 

 

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar Noneng Komara Nengsih melanjutkan, kini diharapkan mampu menggairahkan industri TPT yang ada saat ini.

 

 

“Mudah-mudahan ini menjadi titik balik bagi pertumbuhan kembali tekstil di Jabar,” ujarnya.

 

 

Terkait sejarah MURI, Noneng mengaku tak berharap banyak animo peserta. Dari target hanya 30 ribu peserta, akhirnya melonjak menjadi 41 ribu peserta.

 

 

“Animo ASN untuk berperan penting luar biasa. Alhamdulillah ada 41 ribu dan itu rekor dunia,” ujarnya.

 

 

Mengenai pemilihan sarung tenun Majalaya, karena merupakan bagian dari sejarah Jawa Barat dan sukses pada masanya.

 

 

“Kami berharap saat ini kembali menghadirkan keindahan sarung Majalaya,” ujarnya.

 

 

Dikatakannya, Pemprov Jabar melalui Disperindag Jabar akan melaksanakan kampanye bersama, serta memberikan edukasi dan bimbingan serta pendampingan di pasar.

 

 

“Sarung ini mungkin kita jual ke Afrika, Timur Tengah, dan ASEAN. Peminatnya banyak. Kita akan terus jajaki dan promosikan, semoga kedepannya,” ujarnya.

 

 (cep/fis)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top