PBSI Buka Peluang Pemain Ganda Main Rangkap Demi Maksimalkan Potensi Atlet

Jakarta, disinfecting2u.com – PP PBSI membuka kesempatan bagi pebulutangkis dua divisi untuk bermain ganda di dua nomor guna meningkatkan kemampuan atlet.

Hal itu diungkapkan Eng Hian selaku Kepala Badan Diklat dan Pelaksana Nasional PP PBSI.

Hal itu diungkapkan Eng Hian usai memastikan Siti Fadia Silva Ramadhanti akan bermain di kedua tim, yakni ganda putri bersama Lanny Tria Mayasari.

Fadia juga akan ganda bersama Dejan Ferdinansyah di turnamen BWF Super 500 Indonesia Masters 2025 pekan depan.

Oleh karena itu, baik dua program olahraga, khususnya Dejan/Fadia atau yang lainnya nanti, tujuannya adalah untuk meningkatkan atlet. Oleh karena itu, kami tidak ingin memecah belah, kata Eng Hian.

“Ketika para atlet ini berpikir, atau mereka benar-benar bisa tampil baik dalam dua pertandingan, untuk berusaha, mengapa kita memutuskan untuk melakukan kompartementalisasi lagi,” ujarnya.

“Yang utama adalah meningkatkan kemampuan atlet. Itu tujuan kita yang pertama, kenapa sekarang kita berangkat main dua kali,” jelasnya.

Ketika dipastikan akan lebih banyak lagi pemain Indonesia yang bermain di kedua divisi tersebut pada turnamen mendatang tahun ini.

Eng Hian mengatakan PP PBSI terbuka terhadap hal tersebut dan akan diumumkan lebih lanjut.

Lihat saja turnamen-turnamen lain, apalagi yang pertama ya, akan ada campuran keduanya, kata Eng Hian.

Selain membuka peluang bagi atlet di sektor ganda untuk memainkan dua cabang olahraga, langkah selanjutnya di bidang ini adalah menggabungkan dan memecah ganda.

Contohnya adalah Fadia yang tadinya bersama Apriyani Rahayu, kini bersama Lanny dan Dejan.

Ada pula pasangan baru Rinov Rivaldy/Lisa Ayu Kusumawati yang sebelumnya masing-masing berpasangan dengan Pitha Haningtyas Mentari dan Rehan Naufal Kusharjanto.

Peraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004 itu mengatakan, langkah tersebut merupakan upaya pemerintah federal untuk menyegarkan dan mempersiapkan atlet-atlet muda untuk kompetisi bergengsi tersebut, hingga dan termasuk kualifikasi untuk turnamen Los Angeles 2028.

“Karena dua program ini (tujuannya) maju (ke Olimpiade) tahun 2028. Tahun 2025 sudah ada dukungan dari Pak Ketua Umum dan Wakil Presiden saya agar para guru meninggalkan guru-gurunya setelah mereka bubar, carilah mitra terbaik.” kata Eng Hian.

Ditambahkannya, “Tahun 2025 memang ada peluang itu, namun harapannya di tahun 2026 sudah ada partner, sehingga kita tidak kehilangan poin untuk lolos ke Olimpiade 2026.”

(hidup/hidup)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top