Jakarta, TVOnews.com – Direktur Ulama Nahdlatul Ulama (PBNU) mengadakan pertemuan dengan keluarga ulang tahun di Jakarta pada 31 Februari 2025.
Belum lagi Hasanuddin, jumlah migran perkotaan (BP) semakin disebutkan, pada akhir 2024, jumlah sosial kota mencapai 60 % dan 2025 diindikasikan lebih dari 78 %.
“Tanah ini harus dijawab oleh BPNA dengan mengakhiri acara kota,” Hasanuddin berada di PBNI pada hari Jumat (21 Januari 2025).
Hasanuddin mengatakan bahwa PBNU memiliki dua pekerjaan di Kongrey dan acara ini tidak lebih dari meningkatkan layanan.
“Selain itu, keluarga kota kota lebih rumit daripada komunitas keluarga,” kata Hasanuddin Ali.
Dan untuk pendengaran masalah keluarga yang ditunjukkan oleh perpustakaan Alvara, wanita di perpustakaan Gene-Z telah jatuh di komunitas perkotaan.
“Oleh karena itu, keluarga ini sangat berbahaya di masyarakat perkotaan, jadi meningkatkan layanan terbesar di masyarakat perkotaan sangat penting,” Hasanuddin Ali.
Pada waktu itu, menurut kepala Majelis Nasional, Alissa Wadid, pada semua masalah keluarga, hubungan itu adalah masalah terbesar.
“Hubungan kota antara anggota dan keluarga di luar, menyerang kekerasan di daerah perkotaan besar,” Alissa Kauka.
Ini adalah masalah terbesar yang terlihat seperti Alissa di depan kota -kota besar. Juga diketahui, banyak kasus yang disebabkan dalam kegelapan adalah kasus anak -anak yang dibunuh oleh orang tua.
“Ini adalah masalah terbesar,” Alissa.
Untuk informasi, untuk dua kegiatan lagi, pada 102 Ulang Tahun (Harlah), PBNU juga akan mengajukan permintaan kepada GMNU.
Dalam aplikasi akan ada pernyataan tentang meningkatkan kualitas keluarga dari sponsor, kesehatan, pengetahuan dan sesi. (meletakkan)