PBNU Gelar Kongres Maslahat NU: Bedah Masalah Keluarga Mulai Judi Online Hingga Kekerasan Seksual

Jakarta, disinfecting2u.com – Dan Pengurus Besar Nahdla Ulama (PBNU) dan Kongres Keluarga Nihad Ulama yang dilaksanakan pada tanggal 31 Januari – 2 Februari 2015 (Hallam) Besar dibagi menjadi dua kegiatan pelagos, tentunya Kongres Keluarga Maslahat di Hotel Bedakara pada tanggal 31 Januari – Februari 2015 dan Festival Keluarga Indonesia pada 1-2 Februari Diselenggarakan pada tahun 2015 di Kota Casablanca, Jakarta.

Untuk itu, untuk meningkatkan peran keluarga dalam kehidupan disekitarnya dan memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan yang lebih luas dari sudut pandang penghuni keluarga tentunya pengembang.

Namun perbedaan antara kedua aktivitas tersebut adalah produksi dan lahirnya perang.

“Kalau keluarga Kongres sifatnya serius dan strategis,” kata Presiden PBNU, Alisa Waheed, yang juga Ketua Kongres, dalam konferensi pers di Gedung PBNU, Jumat (24/1/255).

Sedangkan masyarakat Indonesia mengatakan bahwa Alisa diambil untuk keluarga yang tepat, 

“Jadi itu dilakukan pada laki-laki di tempat umum,” ujarnya.

Alista menjelaskan, saat ini banyak permasalahan yang berdampak langsung pada keluarga, misalnya saja tingginya angka perceraian dan meningkatnya kasus kekerasan pada anak. 

“Sekarang angka ketidakadilan dalam keluarga semakin meningkat. Bukan hanya misalnya ayah ke ibu, atau ayah ke anak, tapi anak ke ibu, anak ke kakek,” jelasnya.

Persoalan keluarga PBNU lainnya, Alisa, adalah menurunnya angka pernikahan seiring dengan meningkatnya angka selibat.

Ia mengatakan: “Fakta lain, misalnya jumlah pernikahan saat ini menurun dan (jumlah) pernikahan Sri akan meningkat. Belum lagi masalah perjudian online. Tapi kami sangat serius di Kongres.”

Oleh karena itu, dalam kongres kali ini, lanjut Alisa, PBNU mengajak pemerintah untuk bertanya dan mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut. 

Alisa berharap semakin banyak kerja sama antara PBNU dan pemerintah untuk mengatasi permasalahan tersebut. 

Alisa kemudian mengatakan, selama ini PBNU dibentuk untuk melakukan kerja sama serius yang menyasar keluarga, seperti pencegahan stunting bersama Kementerian Kesehatan (Kimeng) dan Kementerian (Kimeng). 

Pada Kongres Keluarga tersebut, PBNU juga akan mengundang Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof. Protko yang bekerja di Gerakan Keluarga Kepentingan Baru (gkmnu) dekat dengan kementerian. 

“Kami mengundang Menko PMK, karena pekerjaan kami sangat relevan (relevan) dengan kementerian,” kata Alisa.

Kongres Keluarga Maslaha Nu 2015 dan dihadiri oleh 300 peserta yang merupakan pengurus PBNU, pengurus Nihad Ulama (GKMNU) setempat (GKMNU), dan masyarakat). 

Pembahasan mendalam mengenai peristiwa tersebut dan juga mengenai peluang membangun kehidupan keluarga Indonesia yang menjadi kemaslahatan dan pemulihan di era yang penuh tantangan ini oleh Tenaga Usaha Gerakan Nasional (Business Force) GKMNU Misi PBNU Dikelola secara komprehensif. 

Dengan partisipasi berbagai pemangku kepentingan, Kongres ini diharapkan dapat menjadi platform penting untuk mewujudkan visi perubahan sosial melalui keluarga sebagai pilar utama negara. (meletakkan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top