Medan, 14/11 (ANTARA) – Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Nomor 2 Sumut, Edi Rahmayadi-Hasan Basri, menuntut adanya pembahasan mengenai pemekaran Kepulauan Nias menjadi provinsi baru jika terpilih pada Pilkada 2024. .
Wakil Gubernur Sumut Nomor 2 Hasan Basri mengatakan, pemekaran bertujuan untuk menjamin pembangunan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“APBD Sumut yang sebesar Rp13,5 triliun tentu tidak memungkinkan pembangunan terjangkau. Kita dorong pemekaran,” kata Hassan Basri pada debat ketiga Sumut di Medan, Rabu.
Diakui Hasan, kabar pemekaran tersebut berasal dari masyarakat Kepulauan Nias. Ia membantah mendukung pembicaraan ekspansionis menjadi isu politik untuk meraih suara di pilkada.
“Ini untuk pembangunan yang berkeadilan. Kita perlu mendorong pemekaran Sumut. Tidak ada unsur politik dalam pidato ini,” ujarnya.
Oleh karena itu, Hasan menegaskan jika terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada 2024, pihaknya akan berkoordinasi secara mendalam untuk pembahasan tersebut.
“Ini untuk pemerataan pembangunan. Untuk pemerataan pembangunan,” ujarnya.
Pulau Nias merupakan negara kepulauan yang terdiri dari lima wilayah administratif, empat kabupaten dan sebuah kota yang terletak 303 kilometer dari ibu kota Medan.
Pada pembahasan ketiga, KPU Sumut mengangkat isu sinergi kebijakan pembangunan daerah dalam rangka penguatan NKRI dengan subkomponennya.
Sub aspek harmonisasi pembangunan daerah adalah optimalisasi sumber pendanaan pusat dan daerah (APBN, APBD, ADDes, CSR), pemerataan pembangunan (manfaat pembangunan tergantung kapasitas daerah, penguatan kapasitas lokal), penyediaan personel (tenaga ahli) yang berkualitas. ahli) sesuai kebutuhan regional, literasi digital.
Setelah itu subtema NKRI dan permasalahan negara yaitu ancaman disintegrasi bangsa (konflik etnis, KK, primitivisme, radikalisme, ideologi, politik, sosial, budaya, hukum dan perlindungan keamanan), penguatan demokrasi. Wacana iklim (pendidikan, partisipasi politik dan demokrasi), pemekaran wilayah, dan pemekaran wilayah.
Diskusi ketiga ini dimulai pada pukul 20.00 WIB dengan partisipasi sembilan panelis dari berbagai bidang.