Pasangan Tri-Harris Latih 1000 Relawan untuk Turun Menyapa Warga

Jakarta, tvaonenews.com – Tak kurang dari 1.000 relawan yang mendukung pasangan calon no. 3, Tri Adhinto – Harris Bobihoe (RIDHO), dilatih strategi sapaan warga. Tentu saja tujuannya agar para pemilih memilih pasangan populer yang berslogan “Bekasi Keren” pada Pilkada di Bekasi pada 27 November mendatang.

Pelatihan dilaksanakan di Kota Bekasi, pada Minggu (20 Oktober 2024) dengan 4 sesi, dari pagi hingga sore hari. Dalam kesempatan itu hadir sejumlah personel yang berkompeten di bidang teknik komunikasi dan persuasi. Mereka juga dilengkapi dengan aplikasi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengontrol kerja sukarela agar efisien dan terukur.

Relawan yang tergabung dalam Tri Adhianto Center (TAC) mengaku puas, tidak hanya dengan pasangan calon yang ingin diajak berinteraksi, tetapi juga dengan ilmu yang didapat selama proses pelatihan.

“Ini pertama kalinya saya belajar bagaimana memenangkan hati orang. Inilah yang disebut dengan teknik persuasi. “Salah satunya dimulai dengan menyentuh salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus dihormati,” kata Muzakir (35 tahun).

Menurut warga Jati Asih yang mengaku bersedia menjadi relawan TAC, hal tersebut menurut beberapa sumber cukup beralasan. Soalnya, tidak ada orang normal yang tidak suka dihargai. Berdasarkan hal tersebut, para relawan diminta untuk mulai menyapa warga dengan menunjukkan rasa hormat kepada orang yang ingin mereka sapa.

Koordinator relawan door-to-door TAC, Alfian, juga berpandangan serupa. Ia mengatakan kepada wartawan, pihaknya sengaja mengadakan seminar satu hari agar para relawan mempunyai pengetahuan yang cukup tentang cara menyapa masyarakat.

“Kalau relawan yang tidak punya ilmu pengetahuan menyapa masyarakat, saya khawatir kerja door to door tidak efektif. Soalnya setiap relawan wajib menempelkan stiker di rumahnya. Dan itu tidak mudah, banyak yang menolak,” ujarnya.

Jadi, kata Alfian, relawan harus tahu caranya. Salah satunya menyentuh salah satu kebutuhan dasar manusia. Khususnya, menghormati orang lain dan menyambut mereka dengan penuh sopan santun, kebaikan, dan kerendahan hati. Jadi Insya Allah setiap sambutan warga akan diterima dengan hangat oleh para relawan.

“Banyak kasus, ada masyarakat yang mengenal dan menyukai calon, namun tidak menyukai relawan karena kesombongannya, sehingga calon menjadi korban jika tidak terpilih. “Dan sebaliknya, kami tidak tahu calonnya, tapi karena suka dengan relawannya, akhirnya terpilihlah calon kami,” ujarnya.

 Alfian menjelaskan, sekitar 1.000 relawan terlatih akan diterjunkan ke beberapa daerah atau daerah pemilihan berdasarkan data survei yang mereka miliki. Beberapa di antaranya bergantung pada rasio populasi, tingkat dukungan, tingkat pemilih tetap, dan lain-lain. (perut)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top