Pakar: Pembelian LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi Cegah Spekulan

Jakarta, seorang profesor di tvvonenews.com – pakar ekonom Hamid Paddu, percaya bahwa penjualan LPG 3 kg dapat secara langsung mencegah spekulan atau mereka yang menggunakan bahan bakar gas yang didukung untuk keuntungan mereka sendiri.

Pada saat ini, menurut distribusi 3 kg LPG, atau sering disebut Melongassy, ​​seringkali bukan tujuannya, tidak hanya orang yang mampu membeli bahan bakar dari pengecer dan mencampurkannya untuk dijual untuk dijual. industri.

“Penjualan LPG 3 kg dapat memberikan dukungan langsung oleh Pangkalan Resmi Pertaminas,” Antara mengutip Selasa (25.04.2015).

Selain mencegah pembelian orang kaya membeli gas melong, politik telah melanjutkan spekulan, dan hanya orang yang hanya memiliki gelar yang bisa mendapatkannya.

Oleh karena itu, larangan penjualan LPG 3 kg atau gas melong di pengecer adalah untuk memastikan bahwa distribusi bahan bakar yang didukung berada pada target.

Dia mengatakan bahwa politik harus dikonfirmasi untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan membuat masyarakat lebih makmur, tetapi sejauh ini banyak kelompok telah mengurangi subsidi, yaitu kaya dan spekulan.

Mereka dapat membeli lusinan tabung dan mencampur kembali ke industri, dan sebagainya, ia menambahkan, yang berarti bahwa ini berbahaya bagi uang pajak negara. Orang yang membutuhkannya mungkin tidak menerimanya.

Menurut Hamid, pangkalan tersebut dapat memeriksa pelanggan, tetapi tidak dapat dilakukan di kabin gas atau di toko pedagang karena pemiliknya tidak dapat melarang siapa pun membeli 3 kg gas.

Dari sisi APBN, ia memperhitungkan, membantu distribusi 3 kg LPG, yang berada pada target, untuk menghemat anggaran negara, karena dana untuk subsidi diperkirakan tidak menjadi RP87 triliun, seperti yang didistribusikan. tahun, tetapi mungkin 20-25 persen lebih rendah.

Dia meminta hadirin untuk tidak ragu untuk membeli gas Melong di pangkalan resmi karena harga akan diterima berdasarkan panas yang ditentukan oleh pemerintah daerah.

“Dengan cara ini, orang miskin dapat menikmati bensin dengan harga yang didukung untuk mendistribusikan uang untuk tujuan lain,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top