Pati, disinfecting2u.com – Ribuan petani di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mendapat bantuan stimulus dari pemerintah setelah sawahnya tak panen akibat bencana banjir awal tahun 2023. Petani di dan Partai Tiga Ribu membantu sejumlah uang. di enam wilayah
Petani Desa Banjarsari, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, merupakan salah satu kabupaten penerima bantuan stimulus pemerintah.
Insentif ini dibagikan kepada 3.922 petani dari 82 kelompok tani di enam wilayah dengan nilai delapan juta Rial per hektar. Jumlah total yang dialokasikan adalah 15,69 miliar Rial.
Petani Desa Banjarsari, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, Sapri mengaku menderita kerugian sebesar 25 juta Rial setelah gagal panen akibat lahan pertaniannya terendam banjir pada awal tahun 2023.
“Saat banjir datang, saya tidak bisa membawa sawah saya ke Pusu karena sudah lama terendam. Sapri mengatakan pada Kamis (10/10/2024): “Saya kehilangan sekitar 25 juta Rial saat itu.
Dengan lahan seluas satu hektar dan empat bidang tanah, Sapri mendapat insentif sebesar 12 juta Rial. Dia setuju untuk menggunakan uang itu untuk membeli lebih banyak beras.
“Saya mendapat 12 juta rubel untuk sawah saya yang luasnya satu hektar empat meter persegi. Saya ingin menggunakan ini untuk membeli lebih banyak benih untuk uang sumbangan. “Ini benar-benar membawa kedamaian bagi para petani,” ujarnya.
Direktur Parti BPBD Departemen Rekonstruksi dan Rehabilitasi, Arif Fadzeleh mengatakan pembayaran tahap pertama akan dilakukan dalam dua minggu ke depan mulai Senin (7/10/2024).
Hibah ini akan disalurkan ke enam daerah yang paling terdampak yaitu Jaknan, Gabus, Margorjo, Vedrijaksa, Dokuhesti dan Joana.
“Pada bagian pertama ini luasnya 1.961,38 hektare dengan total Rp 15.691.800.000,- dari Poktan 82 di enam kecamatan dengan jumlah petani 3.922 orang. Masing-masing petani mendapat Rp 8 juta per hektar. Aref Fazillah dan -berkata: “Karena setengah hektar terjual, artinya mendapat Rp 4 juta.
Aref Fazillah mengatakan, penerima insentif ini adalah para petani yang sawahnya rusak akibat banjir pada Januari hingga Maret 2023, berdasarkan hasil survei Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah.
Data tersebut telah disetujui dan divalidasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Jadi kalau dihitung, payback period-nya lebih dari 1,5 tahun. Uang ini disediakan langsung oleh BNPB Pusat. Kami BPBD hanya mendistribusikan saja. Terakhir, dia mengatakan: “data petani yang terkena dampak banjir dari pertanian”.
Sistem penyaluran lainnya akan disalurkan ke empat kabupaten lainnya yakni Kecamatan Sokolilo, Kayin, Pati, dan Jakanan.
Berdasarkan data sementara, petani di wilayah Sokolilo diperkirakan akan menerima bantuan paling besar, dengan total anggaran Rp 15 miliar (arms/buzz).