Jakarta, disinfecting2u.com – Jika pengacara Hotman Paris Hotapia bersedia menjadi pengacara Ferdi Sambo dan putrinya Chandrawathi, Brigadir Jay, Ferdi Sambo, melontarkan pengakuan tak terduga. Hotman dari Paris membantu sebagai penasihat.
Namun, pengacara kondang itu menolak permintaan mantan jenderal polisi bintang dua itu.
Hutman mengatakan, kasus tersebut merupakan impian para pengacara nasional dan internasional.
“Benar Pak Hutman Parris Sambo mendekati saya untuk menjadi pengacara Ibu PC (Putri Chandrawati). Saya tidak bisa tidur selama tiga hari untuk mengatakan ya atau tidak. Kasus ini benar-benar kasus impian para pengacara di sana, karena itu membuat seorang pengacara terkenal,” kata Hotman. Diposting Paris pada Kamis (10/10/2024) di kanal YouTube resmi TRANS TV.
Menurut Hutman, alasan terbesar menolak tawaran Ferdi Sambo karena masyarakat memintanya menjadi pengacara korban, yakni Brigadir J.
Selain itu, kata dia, ada alasan lain untuk menolak permintaan tersebut, karena tidak ingin ada konflik kepentingan.
Sebab, Hutman saat itu merupakan salah satu presenter TV yang membahas isu-isu Indonesia.
Artinya netral dan juga di persidangan. Jadi yang kedua, sejak kasusnya dimulai, jutaan orang sudah meminta saya menjadi pengacara keluarga Brigadir Jay, ujarnya.
Saat itu, Hotman Parris mengaku sempat ditawari tim kuasa hukum Ferdi Sambo untuk menangani kasus tersebut.
Meski harga sudah disepakati, mereka terpaksa menolak.
“Katanya Bu PC (putri Chandravati) juga menginginkan Hotman Parris. Sebenarnya saya sudah mengiyakan, dan harganya sudah disepakati,” kata Hotman Parris.
Selain itu, Hotman Parris juga berdiskusi dengan istrinya Ferdi Sambo untuk menjadi pengacaranya.
“Begitu saya bilang ke istri saya, saya bilang ke dia, istri saya tidak bilang apa-apa! Sebenarnya istri saya langsung kesal,” kata Hutman Parrish.
Selain itu, ia juga mendapat penolakan dari putranya karena ditawari menjadi pengacara Ferdi Sambo.
“Aku langsung marah pada Frank, ‘Kamu benar-benar tidak punya cukup uang?’ Istri marah, anak marah, banyak netizen yang meminta saya menjadi pengacara Varda E (Richard Eliezer) dan mendiang Brigadir J. Katanya. Menurut Hutman Parris, di satu sisi, pengacara profesional tidak hanya membela orang yang tidak bersalah, tapi juga sepakat untuk mengadili mereka berdasarkan perbuatannya. , Saat ibu PC (putri Chandrawati) pulang dari Magelang, dia menceritakan apa yang terjadi di Magelang, menurut keterangan yang diberikan oleh asisten, jelas “Itu bukan penipuan,” kata Inspektur Kepala. . Ferdi Sambo menangis, “imbuhnya. Kalau jendral itu menangis, Hotman Paris, ada kejadian yang melukainya, lalu dia emosi, lalu tidak bertahan beberapa menit. Bripka J) dipanggil ke petugasnya. kediamannya, dan terjadilah penembakan,” jelasnya. Hotman Parris mengatakan pernyataan Ferdi Sambo yang marah akan dijadikan pembelaan oleh tim kuasa hukum bahwa penembakan Brigadir J bukanlah pembunuhan karena kecelakaan. Tim menjadi lebih kuat. Dua mantan pegawai KPK, Rasmala Aritonang dan Fabri Diansyah.
Mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kini menjadi kuasa hukum Fardi Sambo dan Putri Chandrawathi, Fabri Diansyah mengaku berkonsultasi dengan lima ahli hukum untuk menyikapi kasus pembunuhan Brigadir J. “Kami bertemu dengan 5 orang ahli hukum,” kata Fabri Diansyah dalam jumpa pers, Rabu (28/9/2022), dan tiga dari lima orang yang dikunjungi Fabri Diansyah adalah guru. Tiga orang profesor hukum dan dua orang doktor hukum,” kata Fabrik. “Pakar kriminalitas berasal dari empat universitas di Indonesia. 4 universitas di banyak bidang,” kata Fabrik. Ditambah dua mantan pegawai KPK, tim penasihat hukum Fardi Sambo dan Putri Chandrawathi terdiri dari Armaan Hanis, Sarmouli Simangunsong, Fabri Diansyah dan Rasmala Aritonong. (re)