disinfecting2u.com – Almarhum Ketua Nahdlatul Ulama (NU), KH Maimun Zubair alias Mbah Moen, pernah berpesan kepada para orang tua untuk rutin mengulangi amalan luar biasa ini setiap kali melaksanakan salat.
Adapun adat mengundang rejeki dan bingkisan untuk anak, kata Nenek Moen, merupakan salah satu ijazah yang dibacakan orang tua setelah shalat, ibadah wajib, dan sunnah.
Amalan usai salat ini langsung dijelaskan Wali Pondok Pesantren Darul Ghuroba Al Hikmah, KH Muhammad Ridlwan Mansyur alias Gus Ridlwan karena selalu mengurus ijazah dari Nenek Moen.
“Saya minta ijazah ke nenek Moen, kata paman saya, masih paman saya,” kata Gus Ridlwan, disadur dari kanal YouTube Darul Ghuroba Alhikmah, Senin (2/12/2024).
Anak merupakan dambaan para orang tua sejak menikah untuk membentuk sebuah keluarga kecil baru yang harmonis dan harmonis.
Dalam Islam juga dianjurkan agar sepasang kekasih resmi memiliki anak.
Anjuran memiliki anak secara Islam telah dijelaskan dalam penggalan Al-Quran surat Al Baqarah ayat 187, Allah SWT berfirman:
وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ
Artinya: “Dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu (yaitu anak-anak).
Nabi SAW pun mendoakan agar Ma’qil bin Yasar dan Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu dikaruniai banyak anak.
Dalam hadits riwayat Ma’qil dan Anas RA, doa Nabi SAW mengenai anugerah anak yang langsung diberikan Allah SWT kepadanya diriwayatkan sebagai berikut:
Insya Allah فِيْمَا أَعْطَيْتَهُ
Artinya: “Ya Allah, tambahlah hartanya dan (jumlahkan) anak-anaknya, dan berkahilah apa yang telah Engkau berikan.” (HR. Bukhari & Muslim)
Kehadiran anak akan membawa beberapa manfaat, antara lain memberi pahala atas pemenuhan kewajiban pengasuhan anak, mendapat keberkahan, dan mengalirnya kebahagiaan.
Anak juga memudahkan orang tua untuk masuk surga, beribadah, dan menjadi penyelamat di akhirat.
Namun, tidak semua orang tua seberuntung itu. Bahkan ada pula orang yang sudah menikah namun sudah bertahun-tahun tidak dikaruniai anak dari Allah SWT.
Gus Ridlwan akhirnya menceritakan secara lengkap surat praktek yang diberikan Nenek Moen agar bisa segera memiliki anak.
“Kalau tidak salah, dia menunaikan ibadah haji ke Benda pada tahun 2011,” kata Gus Ridlwan, diedit di kanal YouTube Darul Ghuroba Alhikmah, Senin (2/12/2024).
Saat itu, Mbah Moen membagikan ijazah hajinya ke Benda, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Kebetulan Nenek Moen sedang berbincang dengan teman-temannya, termasuk Gus Ridlwan.
“Saat kami makan di meja makan Abah Shodiq, kebetulan saya ada di sana, Abah Shodiq dan Nenek Moen sendirian,” jelasnya.
Gus Ridlwan masih belum dikaruniai anak sejak menikah dengan istri tercinta. Nenek Moen menerima pertanyaan darinya untuk menjelaskan latihan yang harus dia lakukan setiap hari.
“Pak, saya minta ijazah, saya mohon doanya semoga Tuhan memberikan saya nikmat punya momongan karena saya belum punya momongan,” ujarnya mengutip permintaannya.
Apa jawaban Nenek Moen? Para ulama yang tergabung dalam PPP tiba-tiba memaparkan sosok beberapa perawi hadis dalam sejarah Nabi Muhammad SAW.
“Ridlwan, Imam Nawawi tidak punya anak, Imam Thabari tidak punya anak,” kata Nenek Moen.
Gus Ridlwan kebetulan mengetahui kisah Imam Nawawi dan Imam Ath-Thabari bahwa mereka tidak memiliki keluarga kecil.
“Pak, keduanya tidak punya anak, yang jelas belum menikah. Jadi kalau tidak menikah, jelas tidak akan punya anak. Saya sudah menikah,” jawab Gus Ridlwan kepada Nenek Moen. .
Lebih lanjut, Nenek Moen juga memberikan solusi agar amalan ini rutin mendatangkan kebahagiaan bagi para lansia usai salat.
Mengenai amalan membaca ini, kata Nenek Moen, dipengaruhi langsung oleh Allah SWT berupa anugerah anak dan dikelilingi kebahagiaan dari segala sisi.
Kata Nenek Moen: Amalan ini termasuk bagian dari bacaan Asmaul Husna, dengan syarat diucapkan 17 kali setelah shalat.
“Usai makan di meja, dia langsung bilang ke saya, ‘Setiap selesai salat, wajib ucapkan Ya Latif tujuh belas kali,’” jelas Gus Ridlwan sambil memperhatikan perkataan Nenek Moen.
“Terakhir, akhiri dengan Allahu lathiifum bi’ibaadihii yarzuqu may yasyaa’, wa huwal-qawiyyul-‘aziiz,” lanjutnya.
Ketika seorang mukmin selesai membaca Ya Latiff hendaknya segera memohon doa bagi yang ingin segera mempunyai anak dengan rahmat Allah SWT.
“Nenek Moen bilang: waktunya sudah tepat, kita memohon kepada Allah SWT dalam hati,” jelasnya.
“Jika belum mempunyai anak, mohonlah kepada Allah SWT agar diberikan anak yang shaleh,” imbuhnya.
Tak lupa Gus Ridlwan menambahkan, kedua ceramah tersebut merupakan ijazah dari Nenek Moe dan sangat berkhasiat bagi umat beriman yang masih mengalami kesulitan ekonomi karena rezeki yang tak kunjung datang.
Misalnya ingin bahagia, sampaikan kepada Tuhan di dalam hati bahwa kamu menginginkan kebahagiaan, ”ujarnya.
Sejak Mbah Moen mengumumkan sertifikat praktik, Gus Ridlwan bergembira karena istrinya sedang hamil sekitar 40 hari saat ia menyampaikan dua ceramah.
“Semua atas izin Allah, tapi Insya Allah ini doa dari bapak, juga dari KH Maimun Zubair. Selama ini saya melihat kalau ada, kalau ada kebutuhan, hanya akan diberkati dengan doa ini. ” dikatakan.
Namun Nenek Moen berpesan, sebelum membaca “Mugamuga Yasyaa”, ada baiknya menyelesaikan terlebih dahulu Surah Ash Shura Ayat 19 sebagai ijazah berupa Wirid setelah shalat.
Demikian yang saya sampaikan, saya sampaikan, semoga bermanfaat, semoga bisa dilaksanakan demi kebaikan guru kita bersama KH Maimun Zubair, semoga kita termasuk murid-muridnya yang diberkahi ilmu dengan menjalani hidup seperti ini dia, Amin, rabbal ‘amin’, katanya.
(bertepuk tangan)