JAKARTA, disinfecting2u.com – Usia orang tua yang tidak muda pasti melemahkan pemikirannya. Saat berdoa Anda mungkin lupa melafalkan sutra dan hanya mengingat Kuru.
Surah Qulhu biasanya dibacakan pada saat salat. dan bab pendek lainnya yang mudah diingat.
Karena Surat Qulhu atau yang lebih dikenal dengan Al Ikhlas terkenal dengan bacaan singkatnya yang membantu setiap orang untuk mudah mengingatnya. Ingat, kemampuan ingatan setiap orang berbeda-beda.
Jadi di sini Anda punya seseorang yang bisa mengingat surah pendek, seperti Al Ikhlas. Bolehkah membacanya saat shalat meskipun diulang setiap rakaat?
Hal tersebut juga diklarifikasi Ustaz Adi Hidayat, sering terlihat atau terdengar seseorang lupa bisa mengulang surah yang sama pada unit pertama dan unit berikutnya.
Isi ceramahnya disiarkan di situs resmi YouTube Adi Hidayat pada Jumat (25 Oktober 2024). Ustaz Adi Hidayat mengatakan hal tersebut diperbolehkan.
Menurutnya, mengulang Surah Guru atau Surah Ahras di setiap rakaat tidak menjadi masalah. Ustaz Adi Hidayat berkata: “Tidak ada, tidak ada.”
Unit pertama Al Ikhlas (Qulhu) dan unit kedua Al Ikhlas bagus, ujarnya.
Ustaz yang lebih akrab disapa UAH ini bercerita tentang pembacaan doa bersama surat Al Ikhlas yang sepertinya sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW.
Dalam ceritanya, ia mempunyai seorang teman yang pernah membaca Al Ikhlas ketika ia menjadi imam salat. Dia tidak mengubah bacaan Al-Quran.
Oleh karena itu, ia meminta anggota keluarga dan sahabat lainnya untuk mengadukan hal tersebut kepada Nabi Muhammad SAW.
Ustaz Adi Hidayat berkata: “Alasannya dari mana? Salah satu teman Imam sedang shalat dan teman lainnya adalah Makmum sedang membacakan Al Ikhlas.”
Makanya orang-orang mengeluh ke Nabi, Rasulullah, kalau terus-menerus mengucapkan Al Ikhlas, Al Ikhlas, saya bosan mendengarnya, kata Uh.
Nabi Muhammad SAW menyampaikan keluhan ini kepada Imam.
“Kemudian Nabi yang dipanggil menjelaskan kenapa kalian membaca Al Ikhlas,” ujarnya
Saat ditanya, guru menjelaskan alasan mempelajari Al Ikhlas. Ia mengatakan bahwa ia telah menentukan makna ayat yang menjelaskan sifat-sifat Tuhan, oleh karena itu ia menginginkan Surat Al Ikhlas.
Ustaz Adi Hidayat berkata: “Laki-laki itu berkata, ‘Ya Rasulullah, ada sifat-sifat Tuhan di Al Ikhlas, aku cinta Tuhan, makanya aku suka surat Al Ikhlas ini.’”
UAH berkata: “Kemudian jawaban itu datang dari Allah dan disampaikan melalui Nabi, dan karena dia mencintaiku secara alami, dia mengatakan kepadanya bahwa aku juga mencintainya, maka sejak saat itu dia membaca surat Al Ikhlas.”
Ustaz Adi Hidayat teringat kisah tersebut dan berpesan kepada umat Islam untuk mencoba menghafal surah lainnya.
Oleh karena itu, jangan selalu membaca Suratul Ikhlas hanya pada saat ibadah sekuler saja.
Tapi penjelasannya dia juga ingat Al Baqarah, dia ingat Ali Imron, bukan berarti hanya Ali Ikhlas yang ingat, katanya.
Berikut isi Suratul Ikhlas yang dapat dipahami jika memuat sifat-sifat Allah SWT sebagai sahabat Nabi Muhammad SAW saat itu:
Menurut Departemen Agama Al-Quran:
قُْهَُ ََٰهُ قٌََُٚ
Qul huwallahu aḥad (un).
Artinya: (Nabi Muhammad) Dialah Tuhan Yang Maha Esa.
Insya Allah
Allahush Samad (u).
Artinya: “Allah adalah sumber segala permohonan.”
Kad dan Layanan Kad dan Layanan
Lam yalid wa lam yulad.
Artinya: (Dia tidak dilahirkan, dan dia tidak dilahirkan).
🎈🎈🎈🎈🎈🎈🎈🎈🎈🎈🎈🎈🎈🎈🎈🎈🎈🎈🎈🎈🎈🎈🎈🎈🎈
Wa lam yakul lahū kufuwan aḥad(un).
Artinya : (Tidak ada yang dapat menandingi Dia). (kilowat)