Mamuju, disinfecting2u.com – Operator Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Belang Belang di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Salbar) mogok kerja. Akibat pemogokan puluhan operator tersebut, aktivitas PLTU Belang Belang ditutup total.
“Pemogokan operator berlaku mulai 19 September 2024. Mereka mogok kerja karena ada kewajiban perusahaan kepada operator PLTU yang belum dibayar,” kata Manajer PLTU Belang Belang Johnny Sujono (1), Selasa (1). /10/2024) melalui telepon.
Johnny Sujono menambahkan, utang yang terhutang adalah saat PLTU Belang Belang dikelola vendor lain. Saat perusahaan saat ini menjadi pengelola, puluhan operator mogok kerja.
“Kami sudah mencoba bernegosiasi dengan operator, namun mereka masih ngotot menuntut hak mereka yang belum dibayar,” jelasnya.
Dia menambahkan, saat ini pihak pengelola PLTU telah berupaya semaksimal mungkin untuk membayar hak operator kepada vendor lama, namun pihak yang berkepentingan menolak.
“Kami di perusahaan sudah berusaha mencari solusi agar penjual lama bisa membayar hak operator, tapi mereka enggan membayar,” ujarnya.
Adapun dampak mogok kerja yang dilakukan sekitar 66 operator PLTU Belang Belang, menurut Johnny, saat ini PLTU tersebut sudah tidak aktif sama sekali. Pembangkit listrik tidak lagi menghasilkan listrik. Perusahaan saat ini mengalami kerugian yang cukup besar.
“Kami di pihak perusahaan berharap seluruh operator kembali bekerja sehingga pembangkit tersebut bisa menghasilkan listrik dan dijual kembali sehingga seluruh kewajiban perusahaan terbayar,” desaknya.
(gki/asm)