Jakarta, disinfecting2u.com – Salah satu striker kelahiran Belanda yang berkarier di Indonesia menanggapi banyaknya pemain naturalisasi di timnas Indonesia.
Seperti diketahui, PSSI kian agresif melakukan naturalisasi pemain asal Indonesia sejak 1 Januari lalu, saat Shin Tae-yong ditunjuk sebagai pelatih timnas Indonesia.
PSSI dan sang ahli strategi yang kontraknya diperpanjang hingga 2027 pada Juni lalu juga melakukan naturalisasi beberapa pemain lawas untuk memperkuat skuad Garuda menjadi belasan.
Selain Jordi Amat, Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Jay Idzes, Ragnar Oratmangoen, Mees Hilgers, dan Kevin Diks banyak menjadi pemain naturalisasi di era kepelatihan Shin Tae-yong.
Terbaru, Ole Romeny yang kembali dihadirkan sebagai calon pemain naturalisasi untuk memperkuat timnas Indonesia. Prosesnya dijadwalkan selesai pada tahun 2025. Maret
Namun ada dua pendapat mengenai kehadiran pemain natural di tim Garuda, ada yang setuju dan ada pula yang setuju jika jumlahnya terlalu banyak.
Salah satu pemain kelahiran Amsterdam, Belanda, 22 Oktober 1997 yakni Ezra Harm Rudd Walian alias Ezra Walian pun angkat bicara soal pemain naturalisasi timnas Indonesia.
Menurut striker Persik Kediri, Timnas Indonesia sebaiknya tidak hanya mengutamakan pemain naturalisasi, tapi juga mempertimbangkan pemain lokal.
Mantan bomber Persib Bandung itu juga menegaskan, Garuda juga membutuhkan pemain lokal karena pesepakbola lokal Indonesia menjadi kebanggaan tersendiri di matanya.
“Bukan sekedar pembahasan pemain naturalisasi terus terang. Karena kita butuh pemain lokal dan pemain lokal menjadi kebanggaan,” kata Ezra Walian seperti dikutip disinfecting2u.com dari channel YouTube Transfermarkt Indonesia.
“Bukan hanya pemain natural saja, karena kita juga butuh pemain lokal,” tegasnya lagi.
Selain itu, Ezra Walian juga menyarankan agar para pemain muda Indonesia mencontoh pemain-pemain lokal Timnas Indonesia yang tak kalah gemilangnya dengan para pemain naturalisasi.
Ia menyebut Marcelino Ferdinand dan Asnawi Mangkualam sebagai pesepakbola lokal tim Garuda yang patut ditiru pemain Indonesia masa depan.
“Ini bagus untuk semua pemain, baik pemain mapan maupun pemain muda, bahwa mereka juga memiliki panutan yang sama,” jelas Ezra Walian.
“Seperti Marcelin, Asnawi Mangkualam, mereka juga bintang di kalangan anak muda Indonesia, dan menurut saya ini bagus untuk perkembangan sepak bola Indonesia seluruhnya,” imbuhnya.
Meski demikian, Ezra Walian sendiri memiliki latar belakang Belanda-Indonesia, ayah Glenn Walian berasal dari Manado, Sulawesi Utara, dan ibunya berasal dari Belanda.
Sebelum membela Persik Kediri, bomber berusia 27 tahun itu pada tahun 2019 lalu bermain di tim PSM Makassar, dan pada tahun 2021 pindah ke Persib Bandung.
Jauh sebelum berkarier di Indonesia, Ezra Walian bermain untuk Ajax Amsterdam Junior dan klub profesional Belanda lainnya seperti Almere City dan RKC WaalWijk.
Menariknya, Ezra Walian bermain untuk timnas Belanda U-15-U-17. Namun pada tahun 2017 ia resmi dinaturalisasi menjadi warga negara Indonesia (WNI) pada bulan Mei.
Ezra Walian menjalani debut bersama timnas senior Indonesia pada laga persahabatan melawan Myanmar (21/03/2017) setelah resmi dinaturalisasi.
Sejauh ini, Ezra Walian total sudah melakoni 9 laga dan mencetak 3 gol untuk Indonesia di berbagai kompetisi sebelum STY dipanggil Garuda dengan torehan gol dan 4 assist di Liga 1 2024-25. dengan Persik Kediri. (Anda)