Novel Wirasa Ayuri Ceritakan Perjuangan Gadis Remaja Kejar Impian, Wiwiek: Ini Terinspirasi dari Pengalaman Pribadi

Jakarta, disinfecting2u.com – Penulis Ni Luh Made Dwi Indriati (Wiwiek) menggelar acara peluncuran novelnya Wirasa Ayuri.

Wiwiek berbicara tentang pesan mendalam yang ingin disampaikannya melalui kisah Ayuri, sang tokoh utama.

Novel ini tidak hanya bercerita tentang perjuangan seorang gadis dalam mengejar cita-citanya, namun juga menekankan pentingnya dukungan lingkungan terdekat untuk mencapai cita-citanya.

Kisah Wirasa Ayuri berpusat pada kehidupan seorang remaja yang menghadapi berbagai rintangan dalam perjalanan menuju mimpinya.

Wiwiek yang juga aktif di dunia tari tradisional mengatakan, novel tersebut terinspirasi dari pengalaman pribadinya di dunia seni.

Wiwiek dalam keterangannya, Kamis (14/11/2024), mengatakan, seperti halnya seni tari yang penting pemahaman atau penghayatannya untuk menghidupkan tokoh, saya ingin pembaca merasakan emosi dan semangat Ayuri dalam mengejar mimpinya,” kata Wiwiek. Wiwiek dalam keterangannya, Kamis (14/11/2024).

Selain itu, Wiwiek juga menekankan pentingnya support system dalam kehidupan Ayuri.

“Ketika seseorang memiliki lingkungan yang mendukung, maka proses mengejar mimpi menjadi lebih bermakna. Ayuri tidak hanya berjuang sendirian, tapi ada orang-orang disekitarnya yang memberikan kekuatannya,” jelasnya.

Pesan ini dirancang untuk menginspirasi pembaca muda yang mungkin menghadapi keraguan dan ketakutan untuk mencapai tujuan mereka.

Dalam pertemuan ini, pembaca juga berkesempatan untuk bertanya langsung kepada Wiwiek mengenai proses kreatif dan pengembangan karakter dalam novel tersebut.

Salah satu pertanyaan menarik yang muncul adalah mengenai makna filosofis di balik penggunaan kata Wirasa pada judul novel tersebut.

Wiwiek juga menjelaskan, wirasa merupakan sebuah istilah dalam dunia tari yang menggambarkan apresiasi para penari terhadap tokoh dan cerita yang dihadirkannya, sehingga menciptakan pengalaman imersif bagi penontonnya.

Wirasa Ayuri merupakan karya kedua Wiwiek, setelah sukses menulis biografi Sampan Hismanto, Sang Maestro Tari yang rilis pada tahun 2023.

Dengan lebih dari 200 halaman, novel ini memberikan gambaran mendalam tentang kehidupan remaja yang penuh tantangan, serta pentingnya mendapat dukungan di setiap tahapan kehidupan.

Wiwiek berharap para pembaca muda dapat menemukan semangat dan inspirasi untuk terus berjuang meraih cita-citanya, apapun rintangannya.

“Jangan takut untuk bermimpi dan memperjuangkannya. Setiap proses adalah perjuangan yang membutuhkan kesabaran dan hati yang siap belajar,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top