disinfecting2u.com – Teks khutbah Jumat mempunyai ciri-ciri kegiatan keagamaan. Hal ini terjadi sebelum imam memulai salat Jumat.
Penulisan khutbah jum’at memuat pahala bagi laki-laki yang mendengarkan khatib selama ceramahnya. Materinya berisi ajakan, nasehat dan pengingat agar tidak berbuat dosa.
Teks khutbah Jumat tidak mengandung makian. Padahal, materi ini mengandung banyak manfaat untuk pelajaran hidup dan penerapan sehari-hari.
Kini naskah khutbah Jumat sudah ada versi pendeknya. Hal ini berguna untuk mempersingkat waktu khatib sehingga imam dapat segera memulai salat Jumat. Apalagi bagi mereka yang masih memiliki aktivitas kerja yang sibuk untuk mencari nafkah.
Naskah Khutbah Jum’at ini bermanfaat bagi para khatib yang sedang mencari nasehat berbagai topik Sholat Jumat 18 Oktober 2024. Topik judul kali ini adalah tentang sedekah.
Namun, memberikan sedekah kepada negara akan sia-sia. Pembahasan inilah yang akan dijelaskan dalam teks khutbah Jumat pada artikel kali ini.
Naskah khutbah Jumat tentang hal tersebut yang dikutip disinfecting2u.com dari khutbah Jumat (18/10/2024) berjudul “Sedekah untuk Bumi yang Berakhir dengan Syirik”.
الْحَمْدُ ِلهِ الَّذِيْ وَفَّق edisi َة , مُحعَمُحعَمُحعَمُحبِيِ dan
Semoga Allah memberkati dia dan memberinya ketenangan pikiran
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ امَنوا اتَّقُوا اللَاتهقَ حَهقَ حَنهقَ حَنهقَ حَنق َ حَنقَ حَنَ َتُول َتّقُوا ِلَّ وَأَنْتُمْ مُسلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَرّاَي Sebelumnya كارّذَ٧ ل َبَث َبَّكُمُ ال َرّاَي ِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينشتح Amanwa atَّقُوا اللَّهَ وَقُولُينشتح Amanُوا ATَّقُوا اللَّهَ و َقُولُينشتح Amanwa kecil
Dari
Umat Islam diberkati dan dimuliakan oleh Allah SWT
Kita senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala pahalanya tanpa ada pamrih dan seluruh alam semesta telah diberikan fungsinya masing-masing untuk selalu beribadah. Kesehatan selalu kita terima sebagai tanda syukur kita selalu berterima kasih kepada-Nya yang telah memberikan kehidupan kepada kita bahkan hingga saat ini.
Tak lupa puji Baginda Nabi Muhammad SAW dengan bacaan sholawat yang dianjurkan sebagai wujud rasa cintanya kepada beliau. Sebab, ia berusaha menyampaikan kebenaran dan larangan sesuai ketetapan Allah SWT.
Khatib mohon izin untuk memberikan materi ceramah khusus sebagai pengingat bagi kita semua. Topik kali ini mengacu pada sedekah.
Bersedekah untuk bumi kali ini bukan berarti kita memberikan segalanya. Sedekah pada umumnya menyangkut perbuatan baik yang dilakukan oleh seseorang. Namun, hal ini dapat mengarah pada penghindaran, yang perlu kita sadari.
Sedekah duniawi berasal dari bahan ini, artinya setiap manusia memberi dan menciptakan bumi sebagai lambang rasa syukurnya. Kemakmuran, yang dianggap sebagai pertanda buruk, mengarah pada penghindaran.
Mereka menyerahkan seluruh hati mereka ke tanah, karena mereka kehilangan akal. Hingga ada yang membawa batu dari tanah haram. Batu tersebut akan memberikan hasil tumbukan yang lebih tinggi, umumnya dikenal dengan patung dan sejenisnya.
Tumpukan ini akan membuat orang merasa seperti sedang menyembah berhala. Meskipun berhala dilarang keras oleh Allah SWT, namun mereka tidak disembah dan akan dikenakan hukuman-Nya.
Terkadang, seseorang menunjukkan kecintaannya terhadap lingkungan bumi, yang meskipun merupakan ciptaannya, pada akhirnya dipuja. Beberapa hal yang sering difavoritkan untuk disembah oleh mereka antara lain berhala, bumi, matahari, bulan dan dewi-dewi yang diyakini melimpahkan berkahnya.
Syirik akan terus merajalela jika tidak dicantumkan petunjuk wahyu. Mereka beranggapan bahwa sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupannya akan diberi pahala dalam bentuk persembahan.
Kehadiran Nabi Muhammad SAW sebagai Utusan Allah SWT sangat membantu dalam memberikan petunjuk kembali ke jalan yang benar. Meskipun beberapa makhluk mungkin berguna bagi manusia, antara lain batu, gunung, matahari, bulan, pohon, sungai dan lain sebagainya, namun mereka mendatangkan bencana padahal semuanya diciptakan oleh Allah SWT.
Sedekah bumi yang menyebabkan syirik itu langsung darinya dengan dalil Al-Quran dari Surat Fussilat Ayat 37, Allah SWT berfirman:
Dan jika Tuhan berkehendak
Artinya: “Beberapa tanda-tandanya (kebesarannya) adalah malam, siang, matahari, dan bulan. sembahlah dia” (QS. Fussilat, 41:37)
Praktek pelanggaran ini berasal dari pembentukan pola pikir manusia. Ia menilai masyarakat kurang menanamkan rasa syukur terhadap alam. Sayangnya, ketika mereka mengucapkan terima kasih, Anda malah memuja salah satu elemen alam.
Latar belakang yang membuat mereka percaya bahwa mereka telah menikmati banyak hak yang diambil dari alam dan hidup berkat alam. Hal ini akan menimbulkan spekulasi bahwa ia berpotensi memuja alam.
Keputusan ini tidak didasarkan pada pemikiran jernih. Bahkan tidak dalam logika yang tepat. Namun kenyataannya hal tersebut sudah terjadi dan dapat menimbulkan penghindaran yang ada bahkan pada zaman Nabi Muhammad SAW.
Vas jaman sekarang berbentuk orang membawa atau memberi sesaji. Ini biasanya berupa hewan, makanan, dan barang lainnya yang dibunuh.
Pada zaman dahulu, banyak pengorbanan berupa makanan, makanan di pohon suci digambarkan di sekitar berhala. Tentu saja hal ini merupakan hal yang tidak masuk akal untuk diterima secara logika.
Jika Anda melihat contoh pohon. Mereka berpendapat pohon peneduh mempunyai banyak manfaat. Misalnya untuk peneduh, sebaiknya terlindung dari terik matahari atau hujan yang menimpa lahan.
Syirik berasal dari godaan setan. Allah SWT menyatakan bahwa makhluk gaib menjalankan tugasnya selangkah demi selangkah.
Pertemuan jamaah Jumat (rahimahumullah).
Kita mempunyai kehidupan dengan sifat yang luar biasa. Semua ini adalah anugerah dari Allah SWT. Ada alam berupa gunung, lautan, sungai, dan masih banyak lagi yang dijadikan sebagai ungkapan rasa syukur, bukan sebagai penanaman penghindaran.
Kehadiran mereka bisa membuat hidup kita lebih menyenangkan. Kita juga tidak lupa untuk selalu beribadah kepada Allah SWT karena tugas utama kita adalah beribadah kepada-Nya.
Umat Islam, semoga berkah Allah tercurah kepada mereka
Begitulah yang disampaikan khatib pada khutbah Jumat pertama, semoga kita tidak kehilangan fitrah. Kebiasaan buruk ini hendaknya membuat kita menjauhi segala larangannya dan masuk dalam kategori istiqomah di atas tauid.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الٌعَظِي maju يْمِ , وَتَقِوَتَقّلب َمِ ن hewan peliharaan
(untuk berjaga-jaga)