Jakarta, disinfecting2u.com – Ustad Adi Hidayat (UAH) berpesan kepada setiap umat Islam untuk bertaubat dan menegur mereka yang durhaka atau berbuat dosa.
Ustad Adi Hidayat (AS) kemudian mengatakan bahwa setiap orang harus mengenal Firaun Mesir yang terkenal itu.
Faktanya, nama Firaun muncul sebanyak 74 kali dalam Al-Qur’an, namun meskipun ia adalah seorang tiran, Ustad Uday Hidayat (a.s.) mengingatkan kita bahwa Allah subhanahu wa ta’ala tetap mencintainya dan memberinya kesempatan untuk bertaubat.
Ustad Adi Hidayat dalam ceramahnya mengatakan: “Inilah Fir’aun yang jahat sekali, dia membunuh anak-anak, dia mengaku Tuhan, melawan Allah Subhanahu wa Ta’ala, melawan Nabi.”
Namun rahmat Allah masih sampai padanya (Firaun), sebelum nyawanya sampai ke tenggorokannya, ia mendapat bimbingan Allah subhanahu wa ta’ala langsung melalui Musa dan Harun. Namun Firaun menolak mengucapkan Allahu Akbar.
Demikian disampaikan UAH, karena hidayah ini diberikan kepada kita yang beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ustad Adi Hidayat (UAH) mengatakan: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah, maka Allah akan memberinya petunjuk.”
Ustad Adi Hidayat (RA) kemudian menyebutkan, jika Allah telah memudahkan kita untuk mengucapkan takbir, ada baiknya kita bersyukur.
“Kalau Tuhan yang mengarahkan, sampai lidahmu mengucapkan kalimat pembuka petunjuk. Lalu, dengan segala nikmat ini, apa yang tidak bisa memaksa kita untuk berubah?” kata UAH.
Sebab, menerima keberkahan mengucapkan takbir bukanlah perkara mudah.
Ustad Adi Hidayat menjelaskan: “Ini adalah hal yang mengerikan, bahkan Fir’aun pun tidak menerima berkah ini.”
“Tuhan telah memudahkannya, dan menyampaikan firman Tuhan tidaklah mudah. Firaun sangat takut sehingga dia tidak dapat berbicara seperti itu.”
Maka Ustad Adi Hidayat (A.S.) bertanya kepada umat Islam yang tidak seburuk Fir’aun namun tidak mau bertaubat.
“Walaupun kamu tidak seburuk Firaun, kamu tidak melawan Tuhan, kamu mampu berbicara,” ujarnya.
Ustad Adi Hidayat melanjutkan, “Tidakkah terpikir untuk mengganti hamba Allah yang terbaik?
Kata “taubat” sendiri berasal dari kata Arab “touba” yang berarti “kembali”.
Bertaubat artinya kembali ke jalan Allah dengan meninggalkan dosa, bertaubat dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Sebagai ciptaan Tuhan, manusia tidak lepas dari kesalahan. Jadi jika seseorang berbuat dosa, lebih baik segera bertaubat.
Ustad Udi Hidayat (R.A.) pernah mengatakan, jika seseorang ingin bertaubat dengan ikhlas dan seutuhnya di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka ketika ia melakukan kesalahan hendaknya segera memahami dan bertaubat.
Beliau bersabda: “Sebab peringatan zalim merupakan bagian dari rahmat Allah yang mengarahkan hamba yang berbuat zalim agar segera bertaubat.”
Allah subhanahu wa ta’ala telah memerintahkan hamba-Nya untuk bertaubat sebagaimana telah difirmankan Allah subhanahu wa ta’ala dalam surat al-Tahreem ayat 6.
Dan orang-orang yang beriman kepada dunia, dunia, dunia, dunia, dunia, dunia, dunia, dunia, dunia, dunia, dunia, dunia Dan dunia.
Terjemahan: Hai orang-orang yang beriman, kembalilah kepada Allah dengan taubat yang murni. Semoga Tuhanmu mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke surga pada hari yang ada di bawah sungai, pada hari di mana Allah tidak menghina Nabi dan orang-orang yang beriman. Lampu menyala di depan dan di kanan. Mereka berkata: Ya Tuhanku, penuhi kebutuhanku dan maafkan aku, Engkau mampu melakukan segalanya.
Tafsir Al-Qur’an Kementerian menyatakan bahwa ayat ini merupakan seruan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.
Mereka disuruh bertobat dari dosa-dosanya dengan taubat yang sejati (nasuoh).
Pertobatan sejati memenuhi tiga syarat, yang pertama adalah berhentinya dosa.
Kemudian orang kedua menyesali perbuatannya dan orang ketiga memutuskan untuk tidak mengulangi perbuatan asusila tersebut.
Demikian nasehat Ustad Adi Hidayat kepada seluruh umat Islam agar para pelaku dosa segera bertaubat.
Semoga artikel ini bermanfaat dan disarankan agar anda bertanya langsung kepada pendeta atau pendeta.
Tuhan memberkati
