Jakarta, disinfecting2u.com – Ustaz Adi Hidayat (UAH) dalam salah satu ceramahnya menceritakan urut-urutan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW saat bangun tidur Ustaz Adi Hidayat mengatakan, shalat merupakan hal ketiga yang dilakukan Nabi Muhammad SAW saat bangun tidur. bangun
Bangun adalah hal pertama yang Anda lakukan di pagi hari.
Hingga saat ini yang diajarkan sejak kecil adalah semua umat Islam wajib shalat ketika bangun tidur.
Namun Ustaz Adi Hidayat (UAH) sepertinya pernah mengatakan bahwa dalam perintah yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, setelah bangun tidur, shalat adalah hal ketiga yang harus dilakukan.
Ustaz Adi Hidayat (UAH) kemudian menjelaskan beberapa ajaran yang diwujudkan Nabi Muhammad SAW.
Dalam ceramahnya, Ustaz Adi Hidayat (UAH) menyampaikan setidaknya ada 7 amalan yang disunnahkan saat bangun tidur sebelum shalat.
Semua amalan tersebut sudah tidak asing lagi bagi kita, namun perintah inilah yang sesuai dengan apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.
Ustaz Adi Hidayat (UAH) kemudian menjelaskan bahwa langkah pertama adalah duduk sejenak saat bangun tidur.
Ustaz Adi Hidayat (UAH) menyarankan saat bangun tidur jangan langsung turun dari tempat tidur.
“Satu, jangan langsung bangun tapi duduk dulu, ini sunnah Nabi,” jelas UAH.
Lalu yang kedua mengucek matanya yang mengantuk, lanjutnya.
Ustaz Adi Hidayat (UAH) lalu berkata, setelah mengusap matanya yang mengantuk, ia kemudian berdoa agar bangun.
الْحَمْدُ لِلَّهَ َيْهِ النُّشُورُ
Baca : Alhamdulillahilladzhi ahyana ba’dama amatana wa ilaihinnushuur
Artinya: “Segala puji bagi Allah SWT yang menghidupkan kembali, dan mematikan kami, dan kepada-Nya kami kembali.”
Ustaz Adi Hidayat (UAH) kemudian menyarankan agar komitmen batin terhadap apa yang kita panjatkan dalam doa hendaknya dibarengi dengan doa kebangkitan.
“Kalau kita mengucap alhamdulillah artinya terima kasih, mereka memberi kita kesempatan untuk memperbaiki apa yang kurang, yang hilang kemarin,” saran UAH.
Ustaz Adi Hidayat (UAH) kemudian memaknai doa kebangkitan tersebut kata demi kata.
Hal ini menumbuhkan rasa syukur dalam diri setiap muslim atas segala nikmat dan kesempatan untuk hidup kembali.
“Alhamdulillahilladzi ahyana ya Allah aku bersyukur atas segala nikmat ini, Engkau menghidupkanku kembali setelah Engkau meninggalkanku untuk sementara waktu, kami berjanji,” jelas UAH.
“Ba’da maa amaatanaa wa ilaihin nusyuur, ungkapan tersebut menggunakan nusyuur yang artinya melakukan kegiatan untuk mempersiapkan mereka kembali pulang berkumpul kepada Allah,” lanjutnya.
Selain itu, kata Ustaz Adi Hidayat, berilah kami komitmen untuk meningkatkan kualitas hidup di hari-hari sebelumnya.
“Berjanjilah untuk berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya dalam beberapa hari terakhir ini,” nasehatnya.
“Kembali kepada Allah dalam kondisi yang lebih baik dari kemarin,” lanjut UAH.
Namun UAH menegaskan, jika seorang muslim bangun dan membaca doa ini namun masih melakukan dosa dan maksiat, maka orang tersebut termasuk golongan orang yang belum mensyukuri nikmat hidup yang diberikan Allah kepadanya.
“Tetapi kalau perkataannya menyakiti hati orang lain, kebohongannya muncul kembali, perbuatan buruknya diperbaiki, berarti dia belum berkomitmen terhadap apa yang diucapkannya,” tegasnya.
Lalu yang terakhir, Ustaz Adi Hidayat (UAH) mengatakan, Kebiasaan Nabi Muhammad SAW setelah bangun tidur adalah membaca 10 ayat terakhir Surat Ali Imran.
Ustaz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan, dalil valid mengenai Sunnah Nabi ini tertuang dalam Riwayat Hadits Abu Dawud Nomor 1367.
Kemudian Ustaz Adi Hidayat mengatakan, jika keempat amalan tersebut sudah selesai, maka bangunlah dari tempat tidur dan cuci tangan, lalu mandi atau gosok gigi.
Kemudian terakhir menyempurnakannya dengan berwudhu dan kemudian bersiap untuk menunaikan shalat.
Ustaz Adi Hidayat (UAH) menyarankan, jika masih ada waktu untuk menunaikan shalat tahajud, sebaiknya segera menunaikannya.
Namun jika sudah subuh, maka cepatlah mengerjakan sholat subuh sunnah qabliyah dan mengerjakan sholat wajib kemudian dzikir dan sholat subuh.
Inilah tujuh kebiasaan Nabi Muhammad SAW saat bangun tidur.
Semoga bermanfaat dan dianjurkan untuk selalu bertanya kepada ulama, khatib, atau ahli agama.
Wallahu’alam
(memberi)