MUI hingga Toko Agama Tolak Proyek PIK 2: Kami Tak Ingin Banten Dijajah Oligarki!

Banten, disinfecting2u.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan tokoh agama yang juga kiyai di Banten ikut menolak Proyek Strategis Nasional (PSN) di Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2).

Sebab, MUI dan kiyai di Banten menilai PIK 2, PSN warisan kepemimpinan Presiden Jokowi, hanya akan merugikan masyarakat.

Selain itu, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) MUI Rofiqul Umam Ahmad menegaskan, proyek PIK 2 diyakini banyak menimbulkan kerugian bagi masyarakat.

MUI meminta pemerintah mencabut status Program Strategis Nasional, PSN, Pantai Indah Kapuk II atau PIK 2 karena banyak merugikan masyarakat, jelas Rofiqul.

Sebab, menurut dia, proyek tersebut dinilai tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bahkan, MUI juga telah mengingatkan pemerintah, baik pusat maupun daerah, untuk lebih dekat dengan masyarakat. 

Aspirasi dan kebutuhan masyarakat diharapkan menjadi dasar pengambilan kebijakan.

– Deklarasi Kiyai di Banten

Banyak tokoh masyarakat kiyai dan Provinsi Banten yang menolak proyek Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 di Kabupaten Tangerang.

Kiyai dan tokoh masyarakat yang tergabung dalam Front Persaudaraan Islam (IFI) tampil di KP3B Kota Serang pada Senin (23/12/2024).

Ketua Aksi Ustad Yahya meminta pemerintah tidak menutup mata terhadap peristiwa yang terjadi di wilayah Banten Utara.

“Jangan sampai pemerintah menutup mata terhadap adanya tanah rakyat di Banten Utara yang ingin diambil alih oleh oligarki,” kata Yahya lantang saat berorasi.

Yahya kembali menegaskan, pihaknya akan konsisten menolak keberadaan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikembangkan PIK 2 milik alias Sugianto Kusuma. tunggu

“Kami menolak keberadaan PIK 2, kami tidak ingin Banten dijajah oleh oligarki atas nama pembangunan,” tutupnya. (iklan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top