disinfecting2u.com – Sebanyak 35 nelayan Sarawak Malaysia yang tergabung dalam Asosiasi Nelayan Negeri Sarawak memberikan donasi ke Pontianak sebagai bagian dari aliansi dengan badan pengelola DPD HSNI Kalimantan Barat.
Menjelang peluncuran aliansi tersebut, Direktur Perikanan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Barat beserta jajarannya, lembaga dan pejabat Kementerian Kelautan dibebastugaskan pada tanggal 23 Desember di ruang konferensi Pusat Pelayanan Kelautan Kalimantan Barat. Asosiasi Nelayan Nasional Sarawak hadir atas nama Awang Ku Tajudin bin Awang Ku Abraham pada saat penandatanganan perjanjian. Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan DPD HSNI Kalbar Eka Indah Rahardjo memberikan kesaksian langsung selaku Ketua DPD HSNI Kalbar.
Perjanjian tersebut menyatakan adanya komitmen bersama antara nelayan Kalimantan Barat dan Sarawak untuk menjaga wilayah laut yang aman, damai, dan lestari dari masing-masing negara.
Perbatasan laut kedua negara yang strategis dekat dengan Laut Cina Selatan dan dekat dengan jalur pelayaran internasional, membantu nelayan di masing-masing negara untuk mencegah dan mengantisipasi kejahatan transnasional seperti narkoba, terorisme, penyelundupan, dan perdagangan manusia. , penangkapan ikan ilegal, pembajakan, dll. Oleh karena itu, nelayan berperan sebagai agen intelijen bagi negaranya.
Direktur Perikanan dan Kelautan Kalimantan Barat Frans Zeno menyambut baik aliansi kedua organisasi tersebut dan memuji kemitraan tersebut sebagai komitmen bersama untuk melindungi perbatasan laut masing-masing negara dan mencegah penangkapan ikan yang berlebihan.
Selain itu, diharapkan kedepannya kedua lembaga dapat saling bekerjasama untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan kedua negara dalam produksi, perdagangan dan pelatihan perikanan, serta menjadi nelayan yang ulung.
Sementara itu, Ketua Persatuan Nelayan Nasional Sarawak (PENESA) Awangku Tajuddin bin Awangku Ibrahim menyambut baik kerja sama dengan nelayan Kalimantan Barat dan menandatangani nota kesepahaman untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan kedua negara dalam perdagangan impor dan ekspor. Nelayan makanan laut dan tambak dalam produksi ikan.
Awang juga mengatakan, selama beberapa hari di Pontianak, ia mengunjungi pabrik pengolahan ikan di Kecamatan Kuburaya dan SEI Rengas, pabrik pengolahan ikan di Pemangkat Sambat, serta keramba jaring apung di beberapa wilayah Kalimantan Barat. Pelatihan bagi nelayan Sarawak di Kalimantan Barat dan bagi nelayan Kalimantan Barat di Sarawak.
Ketua DPD HSNI Kalimantan Barat Eka Indah Rahardjo mengatakan HSNI harus bekerja sama dengan Sekretaris Ir untuk memperkuat kerja sama kedua negara dalam pelatihan nelayan dan perdagangan makanan laut. Zainul Aripin.
Menurut Zainul Aripi, Nota Kesepahaman mengenai batas wilayah kedua negara di zona penangkapan ikan eksklusif kedua negara harus saling dihormati guna menghindari pelanggaran hukum dan penangkapan ikan ilegal. Kedua negara bertukar informasi mengenai kejahatan internasional di laut melalui organisasi perikanan seperti Crime at Sea (twh/chm).