Jakarta, disinfecting2u.com– Kasus gangguan jiwa dan orientasi seksual, seperti lesbian, terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) yang menyedihkan. Kali ini dilakukan ustazi dan santri yang berujung kekerasan.
Kasus ini mencuat seiring adanya laporan kekerasan yang dialami korban berinisial APM (23) yang diketahui merupakan lulusan Pondok Pesantren AH Mataram.
Sementara pelaku kekerasan berinisial N.S. (31) merupakan ustasa pesantren yang sudah lama menjalin hubungan “lesbian” dengan korban.
Terkait hal tersebut, Joko mengatakan LPA sendiri telah memberikan perhatian terhadap kasus Libya, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di pesantren.
Berdasarkan catatan LPA, terdapat kejadian lesbian di Pondok Pesantren yang tidak ditangani dengan baik oleh Pondok Pesantren.
“Salah satu pesantren yang menjadi perhatian adalah Pondok Pesantren AH. Ada kasus serupa yang pernah terjadi di masa lalu. Tampaknya pihak ponpes kurang melakukan pencegahan secara maksimal,” kata Yoko, Sabtu (19/10).
Menyusul kasus ini, Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (OPP) Polri Lombok Barat Ipda Dimas Prabowo membenarkan adanya laporan tersebut.
“Kami sudah menyebutkannya Kamis lalu. Kami masih menyelidiki kasus ini. Kami juga sudah memeriksa saksi-saksi korban, termasuk visum,” ujarnya.
Dimas mengatakan pihaknya akan mengundang pelaku N.S.
Kasus lesbian ini mengingatkan kita pada ceramah Buja Yahya tentang bagaimana keluar dari medan penyimpangan tersebut.
Tangkapan layar YouTube/Buya Yahya
Dalam ceramahnya, dikutip dari YouTube Al Bahjah Tv, Senin (22/10/2024). Buja Yahya mengatakan sensasi awal tercipta dari anomali yang dialami dan terus diikuti.
Oleh karena itu, Buja menyarankan untuk terus menyayangi mereka yang mengalami kelainan tersebut. Lesbian atau LGBT merupakan perilaku berdosa besar yang dilarang dalam Islam.
Yang mencintai sesama jenis pasti menyayanginya, bagaimana bisa mencintai yang sudah rusak mentalnya?
“Cara yang mereka inginkan dalam penegakan hukum tidak benar dan kalau dibuka akan terus menyebar, jadi penjahat terbesar dalam kasus ini adalah pelaku yang memperkenalkannya,” jelasnya dan Buja Yahya lah yang memperkenalkan lesbian tersebut. Pengajaran seperti kasus di atas (LGBT) sangat berdosa.
Menurutnya, tegasnya suatu hukum akan melindungi mereka. “Mengapa Islam sepertinya melarangnya?” Itu di luar kodrat, bagaimana sesama jenis bisa punya anak sesuai keinginannya,” kata Buja Yahya.
“Jadi berikan penjelasan tentang sifat atau peran orang tua terhadap anaknya. Manusia adalah penyakit yang menular dan Allah SWT akan marah dan mengutuk, Dia akan mengatakan bahwa mereka akan bereksperimen dan mengalami kelainan, dan itu menular karena suhu akan menunjukkan bahwa pasangannya berjenis kelamin sama,” demikian bunyi pesan Buja Yahya kepada orang tua. . (kw)
Tertawa terbahak-bahak