Miris, Bangunan Sejumlah SD Negeri di Paguyangan Brebes Ambruk dan Rusak Parah

Brebes, disinfecting2u.com – Gedung Sekolah Dasar (SD) Winduwaji 06 Negeri, Kecamatan Paguangan, Brebes, Jawa Tengah rusak parah sehingga mengganggu proses pembelajaran siswa di sekolah tersebut.

Berdasarkan informasi yang diterima pihak sekolah, SD Negeri Vinduwaji 06 memiliki 2 ruang kelas yang atapnya roboh sejak tahun 2022. Sedangkan 3 ruang kelas lainnya rusak parah sehingga harus ditopang dengan menggunakan bambu sebagai penyangga darurat.

Anwar Rosidi, Kepala SD Negeri Vintuyaji 06, mengatakan kepada awak media, guru dan siswa khawatir terhadap proses belajar mengajar di sekolah tersebut karena adanya kerusakan di beberapa ruangan.

“Untuk 2 ruang kelas yang atapnya roboh digunakan untuk mengajar. Tapi untuk mengajar masih ada 3 ruang kelas yang beratap bambu,” kata Anwar, Selasa (26/11/2024) pagi.

Pihak sekolah mengaku ruang kelas rusak parah dan masih harus digunakan untuk proses belajar mengajar karena tidak ada pilihan lain selain pelarangan dan hal ini sangat mengancam keselamatan guru dan siswa.

“Kami sudah lapor, tapi sampai saat ini belum ada tindakan untuk rekonstruksi,” jelas Anwar.

Untuk proses pembelajarannya, siswa diharuskan bergiliran dengan siswa dari kelas lain.

“Jadwal belajar harus kita atur secara bergilir,” jelas Anwar.

Begitu pula SD Negeri Ragatunjung 02, pada tahun 2020 salah satu kelas, Kelas 3 tumbang. Namun ironisnya, sejauh ini belum ada bantuan untuk perbaikan.

Akibatnya berdampak juga pada kelas-kelas lain. Di sini siswa kelas 1 dan 2 terpaksa belajar secara shift dengan jadwal pagi dan sore, kata Kepala SD Negeri Ragatunjung 02 Dikin.

Dari pantauan di lapangan, kedua sekolah ini tidak sendirian. Namun banyak SD Negeri lain di Kabupaten Paguyangan yang juga mengalami kerusakan parah.

SDN Pakujati 01 dan SDN Pagozengan 03 menghadapi situasi berbahaya. Ruang kelas yang ditempati 37 siswa SDN Pakujati 01 harus ditopang bambu agar tidak roboh. 

Hal serupa juga terjadi di SDN Pagegengan 03, dimana dua ruang kelas V dan VI ditopang oleh bambu. Kekurangan ruang kelas juga terjadi di SDN Vanathirtha 04 yang hanya memiliki enam ruang kelas untuk 254 siswa. 

Kepala SDN Wanateerta 04 Mulyono SPd mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan pembangunan ruangan tambahan, namun belum ada tindakan lebih lanjut.

Keadaan di SDN Winduaji 04 pun tidak jauh berbeda. Karena tidak ada ruang kelas, perpustakaan harus diubah menjadi ruang guru. 

“Saya baru berumur lima tahun, tapi idealnya enam tahun. Justru mengganggu kegiatan belajar mengajar,” kata Kepala SDN Winduaji 04, Sus seenun SPd.

Kasus kerusakan berat dan pencurian di SDN Paguyangan 02 juga berada dalam situasi yang mengkhawatirkan. Atap bangunan rapuh dan banyak bocor saat hujan. 

Selain itu, sering terjadi pencurian sehingga mengakibatkan hilangnya barang-barang seperti laptop, uang, dan pompa air. 

“Mudah-mudahan mendapatkan gedung yang aman untuk menjaga fasilitas sekolah,” harap Kepala SDN Paguangan 02 Ima Sitiasih.

Secara terpisah, Suap Divisi Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Aditya Perdana melalui sambungan telepon seluler membenarkan sejumlah gedung SD Negeri di Kabupaten Paguangan rusak parah. Berbahaya bagi proses belajar mengajar siswa.

Data yang diperoleh Dindikpora Brebs, tambah Aditya di Kecamatan Paguyangan, menunjukkan ada 7 SD di Tanah Air yang rusak parah. Mulai dari SDN Winduaji 06, SDN Ragatunjung 02, SDN Pakujati 02, SDN Pagogengan 03, SDN Vanathirtha 04, SDN Winduaji 04 dan SDN Paguyungan 06.

“Sekarang kami sudah memanggil kepala sekolah dan operator 7 SD Negeri yang terdampak. Kemungkinan bantuan dari Kemendagri tidak masuk karena Dapodik yang dikirim ke Pusat tidak sinkron. Kami sedang memantau. Alasannya Hanya saja tidak sinkron karena berdampak pada penurunan bantuan rehabilitasi sekolah,” kata Aditya.

Dindikpora Brebs juga akan mengirimkan tim konsultan infrastruktur dan perencanaan untuk melakukan monitoring dan evaluasi lapangan pada Kamis (28/11/2023) usai hari pemilihan Pilakada.

“Kami akan coba usulkan revisi anggaran pada tahun 2025,” ujarnya (tho/buz).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top