Meskipun Bangun Menjelang Subuh, Buya Yahya Jelaskan Masih Bisa Tahajud Selama Suara Ini Belum Berkumandang

Jakarta, disinfecting2u.com- Bagi umat Islam, Tahajjud dipahami sebagai shalat Sunnah. Sholat Tahajjud biasa juga disebut dengan sholat tahajud. 

Dalam prakteknya, tidak mudah untuk membiasakan terbangun di tengah malam. 

Kadang kelewatan atau bangun pagi, apakah masih boleh salat Tahajud? Simak penjelasan Buya Yahya.

Buaya Yahya dalam ceramahnya mengatakan, ketika ingin menunaikan Tahajjud tapi bangun kesiangan, tetap bisa. Misalnya saat masuk waktu salat subuh, suara salatnya sama seperti 15 atau 5 menit sebelumnya.

Khatib asal Indonesia ini menekankan, sangat baik belajar salat Tahajud. Namun jangan anggap enteng puja sunnah.

Buaya mengatakan, meski salat Tahajjud sunnah, namun memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan salat lainnya. Jika Anda menyelesaikannya, itu akan meningkatkan pahala Anda dan membantu Anda mencapai kesuksesan.

Dikutip di YouTube Al-Bahjah TV pada Kamis (14/11/2024) mengutip klarifikasi Bouya Yahya. 

Dari segi pelaksanaannya, Buaya mengatakan, salat Tahajjud sebaiknya dilakukan pada malam hari sebelum tidur.

Buaya Yahya berkata, “Waktu Tahajjud adalah waktu sholat tahajud. Kita sudah menikmati tidur yang nyenyak. Ketika berpindah dari posisi nyaman ke bangun, disebut Tahajjud.”

Ia menambahkan, “Makanya sulit, karena enak rasanya tidur di atas selimut yang hangat dan lembut dan tubuh harus benar-benar bangun untuk menyentuh air dingin.”

Jadi Bibi Yahya memastikan dia tidur sebelum salat Tahajjud.

Lebih lanjut dikatakan sangat dianjurkan untuk melaksanakan Tahajjud bersamaan dengan shalat Witar. Karena keduanya merupakan satu paket lengkap. 

Oleh karena itu sangat dianjurkan dilakukan setelah Tahajjud agar shalatnya lebih lengkap. Buaya mengatakan, salat Tahajjud bisa disesuaikan.

Cobalah ini jika Anda merasa sangat mengantuk. Tegasnya hal ini diperbolehkan sampai masuk waktu salat Subuh (yang menjadi bunyi azan salat). 

Jadi kalau waktu tersisa kurang dari 10 menit maka sudah pagi. Tetap diperbolehkan salat Tahajjud seperti tante, kecuali ada adzan Subuh. 

 Buaya Yahya berkata, “Tahajjud dan Witir ada waktunya, maka jangan lupa bahwa Tahajjud harus disertai dengan Witir pada waktu yang bersamaan.”

Sementara itu, sampai waktu Tahajjud memasuki waktu subuh (Azan), boleh juga melakukan Witr. Tidak ada Witr sampai masuk waktu Subuh. Atau Di waktu Tahajjud, itu masalah waktu. , ”tegasnya.

Buaya menjelaskan, “Tahajud bukan Witar, tapi Tahajud bukan Witar, jadi Tahajud dan Witar sangat dianjurkan.” 

Hadits berikut menyebutkan bahwa shalat Tahajjud dilakukan setelah tidur, sebagaimana tercantum dalam website Kementerian Agama,

ق قFْ QUENTatt QUENTُ QUENTُ ي QUENT ي ي QUِVِ ْ ي يKِ QUMْ ْ يْPِ ْ يFً ِْ ْْP ِ ْْ ْن ْ بِذلِک وَهُذ هُوَ الْمُعْتَمَدُ

Tafsir Kalimat [setelah tidur]: Meskipun ada tidur siang dan tidur sebentar sebelum shalat Isya, namun shalat Tahajjud juga dilakukan setelah shalat Isya. Oleh karena itu, shalat ini disebut dengan shalat Tahajjud (Tahajjud : tidur malam) ) dan ini adalah pendapat mutamad [kuat] (Sulaiman ibn Muhammad ibn Umar al-Bujayromi, Hasayatul Bujaromi Ala Sirhil Minhaj, [Mesir, Mustafa al-Babi al-Halabi: 1345 H] Juz 1, halaman 286).(KLW)

Wallahullam 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top