TVONNEWS.com – Timnas Indonesia kini memasuki babak baru sejarah sepak bola dengan mendatangkan pelatih asal Belanda Patrick.
Kehadiran mantan legenda tim, Strider, diharapkan bisa membawa perubahan signifikan dalam kerja tim.
Namun, di balik kehebohan tersebut, kisah burung kicau utama hasil naturalisasi di Indonesia justru menjadi sorotan.
Saat ini bermain di timnas Indonesia, Baluwa mempunyai mimpi besar bermain di timnas Belanda.
Bahkan, keluarganya dikabarkan lebih memilih mengenakan jersey raksasa Belanda dibandingkan memilih Indonesia.
Sebelum resmi menjadi warga negara Indonesia (wansi) pada Juli 2020, Baluta terang-terangan mengutarakan mimpinya mewakili timnas.
“Saya punya paspor Belanda. Setiap kali saya melihat Babi bermain dengan pendukungnya, itu adalah sesuatu yang istimewa,” kata Sandi, dilansir media Belanda, verchbalton.nl.
Pidato ini menunjukkan betapa dalamnya kecintaannya terhadap negara asalnya.
Bahkan ia mengakui Belgia adalah yang paling Belgia, meski ia tinggal di sana, namun menghabiskan karirnya di sana.
“Ketika saya berusia 14 tahun, saya bermain untuk tim muda Belanda. Itu adalah momen yang spesial,” kenang Sandy.
Bermain untuk tim Belanda U-15 merupakan pengalaman terbaik dalam karir sepak bolanya.
Baluti juga bisa memperkuat timnas Belanda.
“Kalau sebisa mungkin melindungi Belanda, mungkin keluarga saya juga punya impian,” kata Balute.
Dukungan keluarga merupakan faktor yang tidak mudah untuk dibenarkan dalam mendukung proses pengambilan keputusan di Indonesia.
Namun, takdir membawa Balute ke tempat berbeda. Setelah melalui proses naturalisasi yang panjang, akhirnya ia menjadi bagian resmi timnas Indonesia.
Ia bangga dengan sepak bola Indonesia, meski klubnya punya harapan bisa bersinar di kancah internasional bersama Belanda.
Sandy Wall juga berbagi pengalamannya mengenai perbedaan budaya antara Belanda dan Belgia.
Menurutnya, suasana di Belgia adalah orang-orang yang kalori dan tertutup.
“Di Belgia, lingkungannya sepi dalam hal komunikasi. Semuanya agak tertutup,” ujarnya.
Namun, di Belanda, ia awalnya merasa lingkungan yang lebih lugas dan terbuka cocok untuknya.
“Di Belanda mereka sangat lugas dan terbuka, jadi butuh beberapa saat bagi saya untuk terbiasa,” tambah Sandy. Kini timnas Indonesia dilatih oleh pelatih asal Belanda Patrick Klustert.
Kehadiran Kluwers yang punya pengalaman luas di dunia sepak bola internasional membawa harapan baru bagi timnas Indonesia.
Meski Sandy Path kini memilih Indonesia sebagai rumah sepak bola barunya, sejarahnya akan selalu menjadi bagian dalam kariernya.
Kulytrt menemukan sedikit nostalgia masa lalunya dekat dengan seorang pelatih, mungkin Sandy Dutch.
Pada akhirnya, perjalanan Sandika menunjukkan betapa sulitnya memilih di antara dua identitas. (adek)