Meski Sudah Minta Maaf Gus Miftah Tetap Disorot, Ini Profil dan Ponpes Ora Aji Miliknya

disinfecting2u.com – Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Umat Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah masih menjadi sorotan banyak pihak meski sudah meminta maaf atas status Perguruan Tinggi Islam (ponpes) Gus Miftah.

Padahal, Perguruan Tinggi Islam Gus Miftah sudah ada dan didirikan pada tahun 2012.

Berikut profil Gus MIftah dan perguruan tinggi Islam yang dipimpinnya.

Gus Miftah lahir pada tanggal 5 Agustus 1981 di Lampung. 

Namun Gus Miftah banyak menghabiskan waktunya belajar di Yogyakarta.

Gus Miftah, dikutip dari laman Raden Fatah UIN, pertama kali dikenal masyarakat melalui video YouTube-nya yang menyanyikan sholawat di Café Boshe di Bali.

Dari segi keturunan, Gus Miftah merupakan keturunan ke-9 dari Kiai Muhammad Ageng Besari, pendiri Pondok Pesantren Tegalsari di Ponorogo. 

Kiai Muhammad Ageng Besari yang wafat pada tahun 1773 merupakan seorang ulama besar pada masa Kesultanan Mataram.

Adapun latar belakang pendidikannya, Gus menempuh pendidikan Miftah Aliyah (tingkat SMA) di Pondok Pesantren Bustanul Ulum Jaya Sakti.

Gus Miftah kemudian melanjutkan pendidikannya di Pondok Pesantren Nurul Huda Sragen, dimana Gus Miftah menjadi murid kesayangan Abah Syarif Hidayatulloh Hadiwijoyodiningrat.

Dari situlah Gus Miftah kuliah di Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga atau sekarang UIN Sunan Kalijaga pada tahun 1999. 

Namun meski hanya tinggal beberapa mata kuliah dan skripsi, Gus Miftah rupanya tidak menyelesaikan studinya.

Namun Gus Miftah berhasil lolos ujian akhir terbuka dan mendapat gelar S.Pd. (Sarjana Pendidikan) pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Unissula.

Selain studi, Gus Miftah juga aktif berorganisasi dan sering mengikuti pengajian di berbagai pesantren sekitar Yogyakarta, demikian laman UIN Raden Fatah. 

Gus Miftah juga pernah terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan di tempat Almarhum Gus Dur, aktif dalam kegiatan-kegiatan di Maiyah, serta di Kiai dan Habaib, seperti penerus Habib Luthfi Bin Yahya dari Pekalongan.

Dari segi penampilannya, Gus Miftah kini dikenal nyentrik dengan rambut panjangnya yang tak lepas dari blangkon, hiasan kepala khas etnik Jawa.

Gus Miftah kerap tampil di depan publik, bahkan berkacamata hitam. 

Sedangkan Gus Miftah dikenal suka melontarkan lawakan atau melontarkan lawakan saat berdakwah

Pondok Pesantren Gus Miftah bernama Ora Aji dan terletak di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Perguruan Tinggi Islam Ora Aji Gus MIftah berdiri pada tahun 2012. 

Arti nama Pondok Pesantren Ora Aji sangatlah berharga. 

Gus Miftah yang mengenyam pendidikan di UIN Sunan Kalijaga, dilansir dari laman Pondok Pesantren Ora Aji, Pondok Pesantren Ora Aji miliknya bertujuan agar dapat diakses oleh semua orang tanpa memandang status dan latar belakang.

Pondok Pesantren Gus Miftah Ora Aji terdiri dari tiga tingkatan :

Program tingkat dasar dimana siswa diajarkan membaca Al-Quran hingga lancar, mempelajari kitab-kitab dasar, dan mengenalkan bahasa Arab. 

Program sekolah menengah yang siswanya mempelajari ilmu-ilmu alat musik Nahwu, Sharaf dan Balaghah serta Kitab Kuning. 

Pada program lanjutan, mahasiswa belajar hingga mampu berbahasa Arab, dapat berceramah dalam bahasa Arab, Indonesia, dan Jawa, menerjemahkan kitab dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia, serta menulis kitab agama.

Pondok Pesantren Ora Aji Gus Miftah memiliki dua asrama putra dan putri yang mampu menampung sekitar 62 santri. 

Namun sejak tahun 2023, Pondok Pesantren Ora Aji Gus Miftah telah menawarkan pendidikan formal MT dan MA, sehingga santri tidak hanya ditempatkan di pesantren tetapi juga mendapat pendidikan umum.

Seperti diketahui, Gus Miftah semakin menjadi sorotan setelah video dirinya bercanda dengan penjual es teh bernama Sunhaji viral.

Video viral Gus Miftah dan penjual es teh itu pun dikomentari Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.

Anwar Ibrahim mengatakan kejadian ini merupakan contoh pengalaman bahwa kesombongan terkadang diungkapkan tidak hanya pada orang yang tidak mengetahui agamanya. 

Sementara di Indonesia, Presiden Prabowo Subianto diminta segera memberhentikan Gus Miftah.

Setidaknya ada tujuh petisi online di change.org yang menyerukan pemecatan Miftah karena mengolok-olok penjual es teh.

Sejumlah petisi terkait pencopotan Gus Miftah dari jabatan utusan presiden merupakan petisi yang paling banyak mendapat dukungan. 

Lalu ada petisi untuk mencopot Miftah Maulana Habiburrahman dari jabatan utusan khusus presiden. Gus Miftah meminta maaf

Usai kejadian dalam video viral yang kini ramai dikritik, Gus Miftah meminta maaf kepada Sunhaji, penjual es teh yang mengerjainya.

Permintaan maaf tersebut disampaikan melalui video dan juga langsung sampai ke rumah Sunhaji.

“Saya dengan rendah hati meminta maaf atas kesalahan saya. Saya sering bercanda dengan semua orang, jadi saya akan langsung meminta maaf karena telah bercanda dengan yang bersangkutan,” kata Gus Miftah dalam video klarifikasi yang dilihat disinfecting2u.com.

Dalam video tersebut, Gus Miftah mengaku leluconnya saat itu tidak pantas dan berlebihan.

“Saya sadar lelucon saya kali ini menimbulkan kegaduhan dan bisa dianggap berlebihan oleh masyarakat,” kata Gus Miftah.

Gus Miftah kemudian mengaku pihak Istana, khususnya Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Inf Teddy Indra Wijaya, sudah memperingatkannya soal prank dalam video viral tersebut.

“Saya juga ditegur Sekretaris Kabinet agar lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapat dan berbicara di depan publik,” kata Gus Miftah.

Lebih lanjut, Gus Miftah saat ini ditunjuk oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Umat Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, selain juga berkiprah sebagai guru.

Setelah itu Gus Miftah langsung meminta maaf kepada Sunhaji dengan mendatangi rumahnya pada Rabu malam (12/4/2024).

Sunhaji mengaku semuanya sudah usai dan akan terus berjualan es teh.

“Saya sudah memaafkan, saya dan Abah sudah saling memaafkan,” kata Sunhaji.

“Tidak ada yang tersisa sekarang,” lanjut Sunhaji.

Sunhaji kemudian mengatakan Gus Miftah akan menggelar konser di daerah asalnya pada 17 Desember 2024.

“Kalau tidak salah, saya ingin mengaji di tempat ini pada tanggal 17,” kata Sunhaji.

Sementara itu, saat ditanya soal video Shalawatan itu, Sunhaji mengaku hal tersebut merupakan hal biasa dan tak dianggap serius.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top