Jakarta, disinfecting2u.com – Banyak upaya yang dilakukan pemerintah agar PT Sritex tetap bisa beroperasi meski dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Kota Semarang. Sejauh ini perusahaan tekstil terbesar di Indonesia ini masih melakukan ekspor dan impor ke luar negeri. Airlangga Hartarto yang ditemui usai bertemu Presiden Prabowo Subianto menegaskan, PT Sritex bisa terus melakukan ekspor dan impor agar operasional perusahaan tidak berhenti mendadak.
“Bea Cukai sudah sepakat impor dan ekspor bisa dilanjutkan, dan sebelumnya sudah dilakukan di daerah pabean di Jawa Barat. Oleh karena itu, hal yang sama akan diterapkan agar impor dan ekspor tetap berjalan, sehingga situasi dunia usaha tidak terhenti,” kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2024).
Menurut Airlangga, perusahaan pemilik izin ekspor dan impor yang sudah bangkrut juga sebaiknya diberhentikan. Meski demikian, PT Sritex mendapat persetujuan.
“Kalau perusahaannya bangkrut, ada kemungkinan berhenti mengeluarkan izin, tapi kami sudah bertemu dengan kurator dan Dirjen Bea dan Cukai, dan ini akan terus berlanjut seperti di Jabar,” ujarnya.
Lebih lanjut, Airlangga mengatakan Presiden Prabowo tetap ingin PT Sritex tetap beroperasi seperti biasa.
“Instruksinya adalah perusahaan harus terus beroperasi. “Nanti kita cari cara teknisnya,” ujarnya.
Pemerintah menyatakan hingga saat ini belum ada keputusan untuk memberikan dukungan material kepada PT Sritex. Airlangga mengatakan, apakah bantuan akan diberikan atau tidak, harus diperjelas melalui diskusi dengan kurator.
Dia mengatakan, Bea dan Cukai telah menyetujui kelanjutan ekspor dan impor Sritex.
“Hal itu sebelumnya dilakukan di kawasan pabean di Jawa Barat. Jadi begitu pula impor dan ekspor tetap berjalan, agar keadaan perusahaan tidak berhenti, kata Airlangga.
Dia menekankan, opsi yang ada saat ini adalah tetap mempertahankan Sritex. (nsp)