Menteri Rosan Akui Target Ekonomi 8% dari Prabowo Tidak Mudah, Yakin Investsi Bisa Masuk Rp13.528 Triliun dalam 5 Tahun?

JAKARTA, disinfecting2u.com – Menteri Investasi dan Resesi / Presiden Badan Pengelola Usaha (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani menegaskan, target pertumbuhan ekonomi 8% yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto bukanlah hal yang mudah.

Oleh karena itu, Menteri Rosan mau tidak mau harus mendorong investasi sebesar-besarnya untuk mencapai target pertumbuhan negara sebesar delapan persen.

“Hal ini memang tidak mudah, namun kami yakin semua itu bisa kita capai melalui kerja sama dan kerja sama serta dukungan penuh semua pihak, termasuk DPR RI XII,” ujarnya dalam rapat kerja bersama Komisi XII DPR RI. Di Jakarta, Selasa (12/3/2024).

Menurut Menteri Rosan, untuk mencapai kebutuhan investasi tersebut, jika dilihat dalam lima tahun ke depan, dibutuhkan investasi pada Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 13,528 triliun pada tahun 2025-2029.

Target investasi yang besar tersebut bukan merupakan upaya untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen.

Angka tersebut dibuat oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan diberikan kepada Kementerian Investasi dan Investasi/BKPM. Dalam hal ini, investasi didasarkan pada salah satu dari delapan persen tujuan yang dicapai.

Oleh karena itu, target anggaran Ri pada tahun ini diperkirakan mencapai Rp1.650 triliun. Sedangkan tahun depan seharusnya meningkat dari tahun 2025 menjadi Rp 1,906 triliun.

Kemudian pada tahun 2026, pemerintah berupaya meningkatkan investasi hingga Rp 2,280 triliun. Pada tahun 2027 diperkirakan mencapai Rp 2,684 triliun.

Apalagi pada tahun 2028, ekspektasinya terus mencapai Rp 3,116 triliun. Pada tahun 2029, investasi direncanakan mencapai Rp 3,544 triliun per tahun.

Sedangkan untuk penyerapan tenaga kerja diharapkan pada tahun ini mampu menyerap 2,12 juta orang. Pada tahun 2025 diperkirakan akan menyerap 2,45 juta orang dan pada tahun 2026 akan menyerap 2,93 juta orang.

Kemudian tahun 2027 targetnya menyerap 3,44 juta orang, tahun 2028 ditetapkan menyerap 4 juta orang dan tahun 2029 harus menyerap 4,55 juta orang.

Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Perekonomian (Menko) Bidang Perekonomian, mengatakan pertumbuhan Indonesia sebesar 8% pada tahun 2029 mustahil terjadi karena Indonesia memiliki sejarah rekor pertumbuhan di masa lalu.

Ia mengatakan, akibat wabah virus corona hingga saat ini, pertumbuhan ekonomi global belum kembali normal. Saat ini rata-rata pertumbuhan ekonomi global masih berkisar 3 persen.

Oleh karena itu, dalam rangka mendorong pertumbuhan perekonomian, menurut Menteri Koperasi Airlangga, sumber daya pertumbuhan dan perubahan teknologi serta inovasi diharapkan dapat mencapai pendapatan yang lebih tinggi. (hijau/rpi)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top