Palembang, disinfecting2u.com – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo meninjau perbaikan Stadion Bumi Sriwijaya dan Tol Prabumulih serta meninjau peralatan irigasi Bendungan Perjaya, di Desa Perjaya, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan, Kamis ( 31 / ). 10/2024).
Usai meninjau Stadion Bumi Sriwijaya, Dody Hanggodo berpesan agar renovasi stadion dilakukan secara matang, mulai dari tahap desain hingga tahap konstruksi, dengan memperhatikan aspek keselamatan.
“Harap berhati-hati terhadap pintu keluar dan pintu masuk saat menggunakan, akses masyarakat harus luas, termasuk pintu darurat,” ujarnya.
Sementara meninjau Irigasi Bendungan Perjaya, Menteri UP Dody Hanggodo mengatakan kunjungan tersebut untuk memastikan sarana irigasi Bendungan Perjaya berfungsi dengan baik, mulai dari sarana irigasi seperti primer, tersier, dan sekunder. Sehingga dapat menunjang pasokan air bagi petani dan masyarakat.
Menurut Dody, apapun yang dilakukannya, ia berharap dapat berkelanjutan di masa depan, dan tidak hanya saat ini saja.
“Langkah ini tentunya untuk mendukung sektor pertanian di Sumsel dan Lampung,” ujarnya.
Dody meyakinkan akan terus melanjutkan renovasi bendungan Perjaya beserta saluran irigasinya.
Mengingat usia Bendungan Perjaya sudah mencapai 30 tahun, maka sudah pasti perlu dilakukan renovasi. Bagaimana dengan listrik dan pintu air.
Selain peremajaan, Dody juga mengatakan akan ada pembangunan irigasi di Kabupaten OKU Timur. Bahkan ke depannya akan ada pembangunan seperti di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
“Harus ada pembangunan, yang kita bicarakan adalah swasembada pangan.” “Sejalan dengan rencana Presiden untuk mewujudkan Kecukupan Pangan Nasional”, jelasnya.
Tak hanya itu, Sumsel akan segera memiliki bendungan baru yakni Bendungan Tiga Dihaji yang berada di Kabupaten OKU Selatan.
Ia juga mengatakan, jalan tol merupakan salah satu tanggung jawab UP saat ditanya di DPR soal kelanjutan pembangunan jalan tol.
“Iya, kemarin DPR tanya keberlangsungan tol, kita jawab tetap jalan, yang sudah lama dilakukan tetap jalan, tapi kemudian berubah, seperti kutukan lagi karena tantangan dari hari ke hari. pada hari-harinya berubah dari waktu ke waktu,” tegasnya.
“Hari ini yang kita hadapi adalah perang besar yang terjadi kemudian kita kekurangan pangan”, imbuhnya (peb/nof).