Jakarta, disinfecting2u.com – Kepala Departemen Pertanian dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusran Wahid menyatakan akan mendukung swasembada pangan yang merupakan salah satu program utama pendukung pemerintahan baru, yakni Program pertanian berkelanjutan (KP2B) dan pertanian berkelanjutan akan menentukan kesiapan kawasan pangan (LP2B).
Dalam perencanaannya, Nusron menjelaskan dibutuhkan lahan pertanian seluas 3 hektar untuk swasembada pangan.
“Perkiraan saja membutuhkan lahan sawah sekitar 3 juta hektare, kenapa? Karena banyak sawah tua di Pulau Jawa yang menjadi rumah, sekolah, dan rumah sakit,” ujarnya, Rabu (6/11/2024).
Selain itu, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Daerah, Agus Harimurthy Yudhoyono (AHY) mengatakan swasembada pangan bukan hanya sebuah program tetapi juga merupakan tuntutan yang harus dipenuhi.
Menurut dia, situasi dunia saat ini sedang menghadapi tekanan geopolitik yang tentunya dapat mempengaruhi pasokan pangan sehingga mempengaruhi harga komoditas pangan.
Oleh karena itu, dengan adanya program ini diharapkan masyarakat Indonesia dapat mandiri dalam memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.
“Tekanan geopolitik perang bisa mengganggu pasokan bahan baku atau pangan masyarakat, jika harga tiba-tiba naik padahal kita sangat membutuhkan barang impor maka akan sulit memenuhi kebutuhan dalam negeri,” ujarnya.
Makanya Pak Menteri bilang dulu, 3 juta hektar itu perhitungan yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia, lanjutnya.
AHY juga memastikan pembukaan lahan food estate di berbagai kawasan sudah diperhitungkan Kementerian Pertanian, termasuk reklamasi lahan yang ada.
“Sebenarnya kembali pada pilihan kita, di satu sisi ingin membangun rumah, di sisi lain ingin menjaga sawah, tidak mudah untuk mencapai keseimbangan tersebut termasuk menjaga lingkungan. Mari kita semua membiasakan diri. konkrit,” katanya. (aha/nba)